Para peserta kompetisi PR INDONESIA Awards (PRIA) 2023 Kategori CSR menyoroti pentingnya keterlibatan pemangku kepentingan atau stakeholders dalam menjalankan program CSR.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Memasuki hari ketiga, kompetisi PR INDONESIA Awards (PRIA) 2023 menampilkan para peserta yang lolos babak presentasi Kategori Corporate Social Responsibility (CSR).
Tercatat ada 22 entri dari 20 institusi yang dipresentasikan secara hibrida di hadapan dewan juri di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Mereka adalah Sam August (MajalahCSR.id), Muhammad Fahmi (Partnership ID), Mirana Hanathasia (Universitas Bakrie), Verlyana (Veve) Hitipeuw (Kiroyan Partners).
Selain menonjolkan strategi dan aktivitas organisasi dalam mengomunikasikan program CSR-nya, para peserta juga umumnya menyoroti tentang pentingnya melibatkan stakeholders dalam menjalankan program mereka.
Seperti presentasi yang dipaparkan oleh Communication Relations & CID Officer Zona 1 PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar Renita Yulia Kuswindriati. Mereka menekankan pentingnya melibatkan lima elemen stakeholders, atau biasa disebut dengan istilah pentahelix, dalam menjalankan program yang diberi nama CSR Usaha Terpadu. Termasuk, melibatkan mereka dalam strategi komunikasi PHE Kampar.
Lima stakeholders meliputi PHE Kampar, pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, masyarakat, serta perusahaan atau lembaga lainnya. “Mereka kami libatkan mulai dari proses perencanaan, implementasi, hingga evaluasi program,” katanya.
Hal serupa juga dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Balikpapan. Anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan olahan minyak bumi tersebut berkolaborasi dengan empat unsur stakeholders. Untuk menyukseskan program Kampung Pangan Berseri, Nico Ferianzo, Junior Supervisor Fire & Safety, menguraikan empat stakeholders yang dimaksud. Terdiri dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, dunia usaha, dan masyarakat.
Kampung Pangan Berseri memiliki fokus kegiatan dalam mengelola lahan kosong dan meningkatkan ketahanan pangan yang memiliki nilai ekonomi. Salah satunya melalui edukasi aktivitas urban farming, pengembangan teknologi energi terbarukan, dan kolaborasi untuk menurunkan angka stunting.
Sama seperti PHE Kampar, para stakeholders ini dilibatkan mulai dari tahap perencanaan, implementasi, monitoring, sampai dengan proses evaluasi. “Empat unsur tersebut bersinergi dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat berbasis inovasi sosial untuk ketahanan pangan,” ucapnya.
Gandeng Generasi Muda
Salah satu stakeholder yang mewakili komunitas dari generasi muda juga dilibatkan dalam program yang diinisiasi oleh IndoHome bernama Sobat IndiHome (Sobi). Sales & Channel Partnership Telkom Indonesia Bernaully Cinditha mengatakan, program ini merupakan ekosistem komunitas yang berada di setiap wilayah. Adapun targetnya adalah generasi muda yang memiliki antusiasme tinggi, keinginan untuk belajar, dan motivasi sebagai entrepreneur.
Ully, begitu ia akrab disapa, mengungkapkan bahwa program ini memiliki tujuan. Pertama, mampu meningkatkan digital sales mencapai di atas 30%. Kedua, wadah untuk memperkuat brand image IndiHome dan dapat dipercaya masyarakat. Ketiga, keberlanjutan komunitas yang mampu meningkatkan loyalitas terhadap IndiHome. (mfp)