Malam itu di Surabaya, Kamis (10/11/2022), M. Iqbal Anas Ma’ruf, Kepala Humas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, tampil tidak biasa. Ia mengenakan surjan—lurik berlengan panjang, pakaian adat Jawa Tengah, lengkap dengan belangkon. Namun, yang membuatnya tampak berbeda dari biasanya bukan hanya soal penampilan, tapi juga pancaran auranya.
JAkARTA, PRINDONESIA.CO - Ya, tepat di hari itu, Sarjana Farmasi dari Universitas Airlangga ini dinobatkan sebagai salah satu peraih Gold Winner Insan PR INDONESIA untuk Kategori Lembaga, Subkategori Koordinator/Kepala Bagian di ajang Jambore PR INDONESIA (JAMPIRO) #8. Apresiasi ini sekaligus membawa kenangannya sebagai Kepala Humas selama hampir lima tahun. Menurut pria yang tahun ini genap berusia 46 tahun itu, menjadi public relations (PR) telah membantunya berkembang menjadi pribadi yang lebih tangguh dan terbuka secara karakter dari yang tadinya introver.
Tahun depan, Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat BPJS Kesehatan akan memasuki babak baru. Struktur organisasinya ditingkatkan menjadi deputi. Perubahan ini tanda bukti dari manajemen yang selama ini memandang PR sebagai fungsi manajemen strategis. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan agar organisasi mampu menjawab ekspektasi, khususnya terkait komunikasi publik. Kepada Ratna Kartika dan M. Firda Azil dari PR INDONESIA, ia berkisah.
Apa makna apresiasi Insan PR INDONESIA bagi Anda?
Insan PR INDONESIA merupakan pencapaian tertinggi bagi saya selama menjadi praktisi PR. Sebagai insan PR di bidang pelayanan publik yang mengelola ekspektasi dari pelanggan, pencapaian ini tidak bisa dibilang mudah. Apalagi kami memiliki peran yang sangat krusial dalam hal mengedukasi dan menyosialisasikan berbagai program BPJS Kesehatan. Penilaian yang diberikan secara objektif dari pihak di luar lingkungan BPJS Kesehatan itu meyakinkan kami bahwa selama ini kami sudah menjalankan tugas di koridor yang benar. Di satu sisi, apresiasi ini memacu kami untuk terus berkembang dan berkarya.