Berupaya menjadikan prinsip syariah lebih inklusif adalah goals yang ingin dicapai oleh Ainul Yaqin dan timnya di BTPN Syariah.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Berdasarkan laporan The Royal Islamic Studies Centre atau MABDA berjudul The Muslim 500 edisi 2022, seperti yang dikutip dari Bisnis.com, 17 September 2022, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbanyak se-dunia, atau mencapai 231,06 juta orang. Namun, jumlah ini tidak selaras dengan literasi keuangan syariahnya.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang memperlihatkan adanya peningkatan literasi keuangan syariah pada masyarakat Indonesia di 34 provinsi dari 8,93% (2019) menjadi 9,14% (2022). Namun, angka tersebut masih jauh dari literasi keuangan nonsyariah di tanah air yang mencapai 49,68%. Di sisi lain, tidak sedikit masyarakat yang menganggap keuangan syariah bersifat eksklusif. Publik juga belum banyak mengenal produk dan layanan bank syariah.
Sebaliknya, dilansir dari Bisnis.com, 6 April 2014, peluang bisnis keuangan syariah di Inggris, yang bukan negara mayoritas muslim, justru semakin berkembang seiring dengan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan syariah. Menurut VP Corporate Communications BTPN Syariah Ainul Yaqin, yang karib disapa Ain, upaya meliterasi keuangan syariah tak terlepas dari peran public relations (PR). “Sebagai PR, kita berkewajiban menyampaikan kepada publik bahwa prinsip-prinsip ekonomi syariah adalah prinsip inklusif yang bisa membawa manfaat bagi seluruh umat manusia,” ujarnya di hadapan dewan juri Insan PR INDONESIA, Selasa (25/10/2022) secara virtual.