Tahun 2023, disebut-sebut bakal menjadi tahun yang menantang. Kondisi ini menuntut praktisi public relations (PR) untuk lebih mempersiapkan diri. Strategi saja yang harus dipersiapkan dan isu yang mesti diantisipasi?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Meski kinerja ekonomi tahun 2022 relatif baik, Presiden RI Joko Widodo berpesan agar negeri ini tetap harus berhati-hati dan waspada menghadapi tantangan 2023. Apalagi, tahun ini Indonesia juga akan memasuki tahun politik.
Lantas, strategi komunikasi apa saja yang mesti dipersiapkan dan isu yang harus diantisipasi oleh public relations (PR). Secara virtual, Kamis (20/1/2023), para praktisi komunikasi dari lintas instansi dan industri berkumpul di acara Corporate Communications Talk 2023 bertajuk “Strategi Komunikasi yang Adem di Kondisi yang Panas”.
Di hadapan ratusan peserta yang hadir secara on-line baik melalui aplikasi Zoom maupun menyaksikan live streaming lewat YouTube, para pembicara sore itu menyampaikan sejumlah jurus yang sudah dipersiapkan berdasarkan mitigasi dan isu yang berkembang di sepanjang tahun 2022.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), misalnya. Selain persoalan makro, menurut Sekretaris Lembaga LPS Dimas Yuliharto, ada dua hal lain yang juga harus menjadi fokus perhatian lembaga di tahun ini. Yakni, meningkatkan awareness serta mengomunikasikan kewenangan baru LPS berdasarkan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sistem Keuangan (UU P2SK) yang resmi disahkan 15 Desember 2022.
“Berdasarkan survei LPS 2022, tingkat awareness masyarakat terhadap LPS baru berada di angka 42%. Di satu sisi, berdasarkan UU P2SK, kami mendapat kewenangan baru sebagai penjamin polis,” ujarnya membuka sesi gelar wicara.
Kondisi ini membuat Dimas beserta jajarannya untuk fokus mewujudkan harmonisasi dalam berkomunikasi. Serta, aktif mengomunikasikan pesan kunci UU P2SK dan melakukan rebranding. “Meski kewenangan sebagai penyelenggara Program Penjaminan Polis (PPP) baru mulai berlaku 5 tahun sejak UU P2SK diundangkan, tapi komunikasi untuk membangun awareness dan pemahaman harus dilakukan dari sekarang,” katanya.
Ruang Digital
Lain halnya dengan OJK. Tahun ini, lembaga yang memiliki tugas melakukan fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, sektor pasar modal, dan sektor industri keuangan non-bank (IKNB) tersebut akan melakukan lebih banyak taktik komunikasi di ruang-ruang digital.
Sebenarnya, kata Direktur Hubungan Masyarakat OJK Darmansyah, taktik serupa sudah dilakukan di sepanjang tahun 2022. Dan, terbilang efektif. Sebab, selain memiliki daya jangkau yang luas, platform digital membuat ruang kreasi menjadi lebih kaya. Mereka dapat dengan lebih leluasa membuat konten dengan kemasan bervariasi, mudah diterima, dipahami, sesuai tujuan komunikasi yang ingin dicapai, dan audiens yang ingin disasar.
Pertumbuhan pelanggan OJK di YouTube meningkat secara progresif dari tahun ke tahun. “Total audiens kami di media sosial naik 17 persen menjadi 1,6 juta di tahun 2021,” kata Darmansyah. Melalui ruang digital, mereka dapat lebih banyak memproduksi banyak konten edukasi dalam rangka meningkatkan literasi masyarakat. Salah satunya, mengedukasi tentang pinjaman on-line (pinjol) yang marak di tahun lalu.
Selain kedua pembicara di atas, acara ini juga turut dihadiri oleh Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Public Affairs Forum Indonesia, hingga Solopos Media Group. Apa saja jurus strategi komunikasi yang sudah mereka persiapkan dan isu yang mesti dihadapi? Temukan jawabannya di bagian kedua! (rtn)