Tragedi Kanjuruhan: Fokus pada Rencana Perbaikan ke Depan
PRINDONESIA.CO | Rabu, 04/01/2023 | 1.092
Tragedi Kanjuruhan: Fokus pada Rencana Perbaikan ke Depan
Kerusuhan antara suporter sepak bola dan aparat keamanan
Dok. Suryamalang

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Tanggal 1 Oktober 2022 menjadi catatan kelam bagi industri sepak bola tanah air. Kerusuhan suporter terjadi pascapertandingan Arema FC vs Persebaya yang berakhir dengan kekalahan tuan rumah Arema FC dengan skor 2-3. Ungkapan kekecewaan Aremania, sapaan untuk suporter Arema FC, yang turun ke lapangan selepas pertandingan dihalau dengan tembakan gas air mata (GAM) oleh aparat keamanan.

Padahal, jika merujuk pada Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Stadium Safety and Security Regulations pada Bab III dan pasal 19 soal Steward di pinggir lapangan, jelas dinyatakan bahwa adanya pelarangan penggunaan gas air mata di stadion. Aturan ini diambil berkaitan dengan perlindungan pemain dan official, serta ketertiban penonton. Namun, dalam kasus tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, seperti dikutip dari detik.com, 2 Oktober 2022, polisi berdalih bahwa penggunaan gas air mata pada pertandingan tersebut semata-mata karena penonton mengejar pemain sepak bola.

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI