Outlook Humas Pemerintah 2023 yang berlangsung di Bandung, Sabtu (17/12/2022), telah menghasilkan rekomendasi Top 10 Isu Komunikasi Publik untuk Penguatan Peran Humas Pemerintah 2023. Apa saja?
BANDUNG, PRINDONESIA.CO – Menutup akhir tahun 2022, Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas) bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran menyelenggarakan Outlook Humas Pemerintah 2023 di Bandung, Sabtu (17/12/2022). Dalam kegiatan yang diselenggarakan secara hibrida itu, Iprahumas menyampaikan rekomendasi Top 10 Isu Komunikasi Publik untuk Penguatan Peran Humas Pemerintah 2023.
Menurut Wakil Ketua Umum Iprahumas Dyah Rachmawati Sugiyanto, latar belakang membuat rekomendasi Outlook Humas Pemerintah 2023 ini untuk membantu kerja pemerintahan sekaligus sebagai salah satu program kerja humas pemerintah. Di satu sisi, ada beberapa isu yang bergulir pada 2022 dan agenda nasional 2023, yang perlu disikapi oleh para pejabat humas pemerintah, baik struktural maupun fungsional.
Adapun rekomendasi ini, kata Dyah, dihimpun dari hasil temuan penelitian yang dilakukan Iprahumas. Metodologi penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode analisis isi. Total subjek penelitian tercatat 71 situs instansi pemerintah yang terdiri dari empat kemenko, 30 kementerian, 20 lembaga, 13 pemerintah daerah, dan empat perguruan tinggi. Sementara waktu penelitian adalah 27 hari.
Sebelum masuk pada penyampaian rekomendasi, Dyah terlebih dulu merangkum peristiwa yang menjadi higlight di sepanjang tahun 2022. Peristiwa tersebut dibagi ke dalam dua kategori. Yakni, kategori kementerian/lembaga/pemerintah daerah (K/L/D) dan perguruan tinggi.
Peristiwa yang menjadi sorotan di sepanjang 2022 di lingkungan K/L/D, antara lain:
Sementara itu, peristiwa yang menjadi sorotan di sepanjang 2022 di lingkungan Perguruan Tinggi, meliputi:
Data hasil penelitian menghasilkan 9 temuan, yakni:
Dari temuan itu menghasilkan rekomendasi “Top 10 Isu Komunikasi Publik untuk Penguatan Peran Humas Pemerintah 2023”. Iprahumas membaginya ke dalam dua isu. Yakni, tahun politik dan keketuaan KTT ASEAN.
Tahun politik meliputi:
Sementara terkait Keketuaan KTT ASEAN, terdiri dari:
Selanjutnya, ia berharap, rekomendasi ini dapat menjadi bahan evaluasi pengelolaan kehumasan tahun 2022 dan panduan dalam penyiapan pengelolaan kehumasan dalam mendukung agenda atau program prioritas tahun 2023. (rtn)