Praktisi public relations (PR) dituntut mampu membuat konten yang berkesan bagi audiens. Cara itu dapat diperolehdengan memerhatikan isi konten, penempatan merek, dan penggunaan visual yang tepat.
Praktisi public relations (PR) dituntut mampu membuat konten yang berkesan bagi audiens. Cara itu dapat diperolehdengan memerhatikan isi konten, penempatan merek, dan penggunaan visual yang tepat.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Keberhasilan public relations (PR) tidak dapat hanya diukur dengan angka. Sebuah konten mungkin memiliki jangkauan audiens yang luas secara data, tetapi apakah pesan yang disampaikan terserap dan diingat oleh audiens Anda?
Ada berbagai faktor yang dapat digunakan untuk mengukur dampak media terhadap merek. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas artikel. Menurut Katie Delahaye Paine, Mesurement Insight and Analytics Consultant Paine Publishing, seperti yang dikutip melalui unggahannya di LinkedIn, Senin (3/10/2022), artikel harus dapat mencakup faktor yang dapat menyentuh daya ingat pembaca.
Hal tersebut penting karena bagian dari pengalaman audiens yang dapat membentuk sikap dan persepsi yang mengarah kepada perilaku yang diinginkan oleh organisasi. Paine lantas berbagi tiga cara agar konten tetap diingat oleh audiens. Berikut uraiannya:
1. Memerhatikan penempatan dan frekuensi penyebutan merek.
Menurut Paine, pembaca cenderung akan mengingat merek apabila dalam artikel disebut sedikitnya sebanyak sepuluh kali.. Karena, otak manusia akan mengingat hal-hal yang berulang. Meskipun demikian, penempatan merek dalam tulisan juga perlu mendapat perhatian. Sehingga, tidak terlalu berlebihan dan terkesan seperti artikel berbayar atau advertorial. Audiens akan lebih mudah menerima apabila merek disisipkan secara halus dan dikaitkan dengan isu yang sedang tren.
2. Menggunakan media visual.
Kita semua pernah mendengar pepatah, "Sebuah gambar bernilai seribu kata." Penelitian yang diterbitkan oleh Oxford University ini menemukan bahwa hal tersebut benar. Visual memengaruhi ingatan secara signifikan lebih dari elemen lain, seperti judul atau repetisi penyebutan merek.
3. Konten yang bermanfaat.
Hal yang perlu diingat oleh praktisi PR adalah konten harus dapat membawa manfaat kepada audiens. Manfaat yang ditawarkan dapat berupa apa pun. Antara lain, menjawab rasa penasaran audiens, memberikan informasi yang berkontribusi untuk mempermudah aktivitas mereka, dan masih banyak lagi. Kita dapat melihat kebutuhan audiens melalui alat bantu seperti Google Analytics dan menjawab kebutuhan mereka melalui konten kita buat.
Itulah ketiga faktor yang menurut Paine dapat meningkatkan kemungkinan pembaca mengingat merek. Kita juga dapat menjadikan ketiga faktor tersebut sebagai bagian dari indeks dampak media organisasi kita untuk mengukur keberhasilan dan mengidentifikasi area. Terutama, dalam meningkatkan potensi dampak konten dan membuatnya lebih mudah diingat. (zil)