Praktisi PR perlu mengukur kampanye atau program komunikasi untuk mengetahui peluang yang akan dilakukan pada aksi berikutnya.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Mengukur dampak dari suatu kampanye dapat menjadi tantangan yang sulit bagi public relations (PR). Berbeda dengan iklan, PR tidak memiliki metrik analitik khusus yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan kampanye. Meskipun demikian, penting bagi setiap tim PR untuk menemukan cara agar dapat menunjukkan hasil dari upaya yang telah dilakukan.
Melihat pentingnya standar pengukuran kampanye PR, Forbes Communications Council yang terdiri dari pakar komunikasi top dunia, seperti yang dilansir dari Forbes, Rabu (14/9/2022), berbagi metrik untuk menentukan efektivitas kampanye PR. Apa saja?
1. Memantau interaksi media sosial.
Saat ini praktisi PR dan jurnalis mengandalkan saluran media sosial untuk meningkatkan jangkauan konten mereka. Faktanya, menurut Annual Journalist Survey yang dilakukan oleh Muck Ruck, tercatat 69% jurnalis melacak media sosial untuk melihat efektivitas konten mereka. Sama dengan jurnalis, PR juga dapat menganalisis melalui likes (suka), komentar, tag, dan share konten yang mereka bagikan di media sosial.
2. Melacak lalu lintas digital.
Praktisi PR perlu melakukan pengecekan lalu lintas kampanye digital secara berkala. Dengan menggunakan alat bantu seperti Google Analytics, PR dapat dengan mudah mengetahui peningkatan lalu lintas ke situs web atau blog secara keseluruhan.
3. Menghitung impresi media.
Salah satu metrik kunci yang harus diperhatikan dalam hal efektivitas kampanye PR adalah tayangan atau tampilan kampanye di media. Impresi media adalah perhitungan yang digunakan untuk memperkirakan jumlah pengunjung yang sudah melihat atau membaca konten dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran ini dapat menjadi metrik yang bermanfaat dalam menentukan dampak dari strategi PR.
4. Mengukur kompetitor.
Setiap PR yang ingin mengetahui tingkat keberhasilan kampanye mereka harus mampu mengukur pangsa suaranya. Maksudnya, praktisi PR perlu menganalisis konten yang dibagikan mampu bersaing dengan konten pesaingnnya. Selain itu, PR juga harus mampu memastikan konten yang mereka sampaikan ke khalayak mampu memberikan kontribusi terhadap tujuan bisnis secara keseluruhan.
Jadi, meskipun sebagian PR menganggap upaya mengukur keberhasilan kampanye bukan perkara mudah, tapi bisa dilakukan dengan cara memilih metrik yang tepat. (zil)