Adaptif menjadi kunci keberlanjutan PR di tengah zaman yang terus berubah.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO –
Dinamika perubahan zaman membuat tugas public relations (PR) semakin menantang. Muck Ruck, perusahaan agensi PR asal Amerika Serikat, mengajak praktisi PR untuk meneropong tantangan dan peluang profesi ini di masa depan. Survei bertajuk “State of PR 2022” ini melibatkan 1.877 praktisi PR dari seluruh dunia dan telah dirilis 2 Juni tahun 2022. Bagaimana hasilnya?
1. Hubungan antara PR dengan marketing semakin strategis.
Hubungan antara PRdengan marketing saling terhubung dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi. Tercatat 76 persen responden meyakini hubungan antara PR dengan marketing akan semakin erat dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
2. Strategic planning dan media relations menjadi kunci sukses PR di masa depan.
Survei menunjukkan 68% responden memilih kedua keterampilan tersebut sebagai keahlian prioritas yang menduduki peringkatteratas yang harus dimiliki oleh praktisi PR dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Sementara media sosial dan diversity, equity, inclusion- (DEI) menyusul di peringkat tiga dan empat dengan jumlah suara masing-masing 56 dan 41%.
3. Istilah public relations perlu diperbarui.
Dengan ruang lingkup pekerjaan yang semakin berkembang, 55% responden menilai istilah public relations perlu disempurnakan. Hal ini dikarenakan masih banyak miskonsepsi mengenai PR. Ada yang beranggapan bahwa PR merupakan jasa periklanan. Bahkan, menilai PR tak ubahnya buzzer.
Upaya untuk mendefinisikan ulang terkait makna PR ini sebenarnya pernah dilakukan oleh Public Relations Society of America pada tahun 2011. Namun, seiring perkembangan zaman, pengertian tersebut perlu disempurnakan kembali. (zil)