Hubungan antara public relations (PR) dengan jurnalis tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling terhubung untuk membentuk citra organisasi yang kuat.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Media massa sebagai mitra strategis public relations (PR) berfungsi sebagai alat komunikasi eksternal untuk menjangkau publik. Hubungan antara keduanya sangat erat untuk merealisasikan tujuan komunikasi organisasi. Hal ini pula yang menginisiasi Muck Ruck, perusahaan agensi PR asal Amerika Serikat, untuk melakukan survei bertajuk “State of PR 2022”.
Survei yang melibatkan 1.887 praktisi PR dari seluruh dunia ini dirilis pada tanggal 2 Juni 2022. Lantas, bagaimana hasilnya?
1. Relevansi subjek menjadi faktor penting kerja sama antara PR dengan jurnalis.
Hasil survei menunjukkan 34% responden menyatakan informasi yang diteruskan kepada jurnalis harus relevan dengan jurnalis itu sendiri. Misalnya, ketika PR ingin meneruskan informasi mengenai sistem keberlanjutan (sustainability) di perusahaan. Maka, mitra yang paling tepat adalah jurnalis yang fokus terhadap isu lingkungan dan keberlanjutan.
2. Mengatur waktu pitching informasi penting bagi jurnalis.
Survei juga menunjukkan 24% jurnalis menolak berita yang mereka terima dari PR karena penempatan waktu yang tidak pas. Oleh karena itu, penting bagi PR untuk memperhatikan isu yang sedang terjadi dan keterkaitan dengan informasi yang ingin disampaikan.
3. E-mail menjadi saluran yang paling efektif untuk menghubungi jurnalis.
Sebanyak 76% responden sepakat mereka memilih e-mail sebagai saluran utama komunikasi dengan jurnalis. Adapun tren baru yang tampak pada hasil survei, yakni media sosial, seperti Twitter, menjadi saluran kedua yang paling banyak digunakan praktisi PR untuk membangun relasi dengan jurnalis.
4. Media daring lebih digemari oleh PR untuk menyebarkan informasi.
Media berbasis on-line seperti e-newspaper, e-magazine, dan saluran media sosial, menjadi kanal yang paling digemari praktisi PR untuk menyampaikan informasi. Selain itu, survei juga menunjukkan terdapat peningkatan tren penggunaan siniar (podcast) dari 36% pada tahun 2021 menjadi 46% pada tahun 2022.
5. Jurnalis lebih menyukai informasi yang singkat.
Untuk menjaga efektivitas informasi, 68% responden sependapat jurnalis lebih menyukai informasi yang disampaikan tidak lebih dari 200 kata.
Apakah Anda sependapat dengan hasil dari survei ini? (zil)