Siapa yang tidak kenal dengan sosok dr. Nadia Tarmizi? Terhitung 2 September 2022, mantan Juru Bicara COVID-19 itu resmi menjabat sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Selama hampir satu setengah tahun terakhir, tepatnya akhir Desember 2021, Nadia Tarmizi menunaikan tugasnya sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi COVID-19. Sepanjang kurun waktu tersebut, wajah perempuan yang ketika itu merupakan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kerap wara-wiri menghiasi layar kaca dan berbagai pemberitaan media massa nasional.
Pada hari Jumat (2/9/2022), Nadia berdiri bersama 16 orang pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengikuti prosesi pelantikan. Pelantikan itu dipimpin langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Mulai hari itu, perempuan yang juga merupakan Jubir Indonesia di G20 untuk bidang kesehatan ini bersiap untuk mengarungi tugasnya yang baru. Ia menempati posisi menjadi Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes. Jabatan tersebut sebelumnya diisi oleh drg Widyawati.
Sementara itu, Widyawati menjabat sebagai Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes. Sedangkan posisi Jubir Kemenkes digantikan oleh Mohammad Syahril, plt. Direktur Utama Pusat Infeksi Nasional Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianto Saroso.
Menurut Menkes Budi, rotasi tersebut merupakan bagian dari transformasi kesehatan."Ada enam pilar transformasi sistem kesehatan nasional. Hari ini kita melakukan satu dari enam pilar transformasi tersebut. Yaitu, transformasi organisasi, manusia, budaya kerja. Salah satu programnya adalah dengan program mutasi dan rotasi,” ujarnya usai melantik para pejabat di lingkungan Kemenkes, Jakarta, Jumat (2/9/2022).
Kenal Lebih Dekat
Nadia merupakan perempuan kelahiran Palembang. Sebelum dikenal sebagai jubir, penerima penghargaan Bhakti Karya Husada Dwi Windu (16 Tahun) ini diketahui pernah mengemban tugas sebagai Manajer Program AIDS Nasional Kemenkes. Ia bertanggung jawab mengelola program Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di Indonesia.
Sebelum bergabung dalam program HIV, Nadia bekerja dalam bidang penanganan malaria. Ia juga telah mengantongi pengalaman selama sepuluh tahun di program Tuberkulosis Resistan dan membangun kolaborasi TB HIV.
Pengalaman sebagai jubir vaksinasi COVID-19 membuat sosoknya semakin dikenal dan akrab oleh awak media. Selepas pelantikan, tak lupa ia menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan media setelah bekerja sama dan berkolaborasi menyukseskan program vaksinasi nasional.
Lulusan Fakultas Kedokteran UI dan Magister Epidemiologi itu juga menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat menjawab semua pertanyaan media selama hampir dua tahun mengemban amanah sebagai jubir. Ia berharap dapat terus melanjutkan kerja sama dan membangun hubungan relasi yang harmonis dengan para pewarta. (ais)