Forum Humas BUMN bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Public Relation Indonesia (LSP PRI) menyelenggarakan sertifikasi uji kompetensi kehumasan secara luring dan daring untuk pertama kalinya setelah pandemi, Rabu (24/8/2022), di Jakarta.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Kegiatan yang diikuti lebih dari 100 insan kehumasan dari berbagai perusahaan BUMN ini bertujuan untuk menguatkan kompetensi humas BUMN dalam meningkatkan citra dan reputasi positif BUMN.
“Sebelum mengikuti tahap uji kompetensi, para peserta diberikan pembekalan ilmu dalam kelas komunikasi dengan tema “Be an effective Communicator” oleh Jamalul Insan, anggota Dewan Pers Periode 2019-2022; dan Ratna Irsana, asisten Menteri BUMN bidang komunikasi; serta bimbingan teknis oleh LSPPRI yang kemudian dilanjutkan dengan tahap asesmen.” kata Wijaya Laksana, Sekjen Forum Humas BUMN.
Ketua Forum Humas BUMN, Aestika Oryza Gunarto juga menambahkan bahwa di era VUCA mendorong dunia industri tidak lagi cukup melihat kompetensi seorang PR hanya dari ijazah dan seberapa kaya pengalamannya. Lebih dari itu, yang bersangkutan harus mampu membuktikan kompetensinya kredibel dan akuntabel disertai bukti sertifikasi yang diakui oleh negara melalui pembelajaran, pelatihan, dan pengalaman kerjanya selama ini menjadi PR. “Kegiatan ini merupakan komitmen Forum Humas BUMN yang dilaksanakan secara periodik untuk terus meningkatkan kompetensi kehumasan insan BUMN dalam mengangkat berbagai prestasi BUMN untuk Indonesia. Hal ini sejalan dengan budaya AKHLAK yang digaungkan oleh Kementerian BUMN,” pungkas Aestika.
Faturohman, Koordinator Fungsi Humas Kementerian BUMN, dalam pembukaan kegiatan sertifikasi FHBUMN menyampaikan, Kementerian BUMN menaruh perhatian besar pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas kehumasan di seluruh BUMN, termasuk anak perusahaan, dan PKNM. Hal ini sebagai upaya untuk mengoptimalkan peran dan fungsi Humas di lingkungan BUMN. Kementerian BUMN berharap praktisi komunikasi di BUMN dapat secara teratur mengikuti program standardisasi dan sertifikasi kompetensi komunikasi berjenjang dan keberlanjutan.
"Selain itu, program-program peningkatan kompetensi juga diperlukan agar kita dapat terus bersama-sama meningkatkan wawasan mengenai perkembangan teknologi, informasi dan tentunya praktek-praktek kehumasan sehingga lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan produk komunikasi," ujar Faturohman. Ia menekankan perlunya kesatuan langkah antara Kementerian BUMN, Forum Humas BUMN dan Humas BUMN untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam menyampaikan informasi ke publik, memberikan informasi dan konten terkait peran BUMN dalam perekonomian dan sosial di Indonesia serta dukungan atas program-program pemerintah, seperti persiapan G20 Indonesia yang saat ini terus berlangsung. (rvh)