Seperti halnya pria, perempuan juga berperan dalam keberlanjutan perusahaan. Inilah isu yang mengemuka dalam pemaparan peserta saat penjurian Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS) hari kedua, Kamis (16/6/2022).
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Bagi Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia, Perusahaan lantas menurunkannya ke dalam beragam program. Semuanya disampaikan Indonesia DEI & ESG Awards (IDEAS), kemarin.
Dalam beberapa tahun terakhir, Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia fokus untuk meningkatkan peran karyawan perempuan di garda depan. Menurut Head of Corporate Communications CCEP Ardhina Zaiza di hadapan dewan juri, .. bagian dari komitmen perusahaan dalam mewujudkan keberagaman (diversity) dan inklusivitas. “Keragaman dan inklusivitas sangat berharga bagi perusahaan kami,” katanya.
Mereka juga mengembangkan kapabilitas pemimpin perempuan. Salah satunya, dengan mengadakan program pelatihan kepemimpinan dan membangun keterlibatan karyawan perempuan melalui komunitas Women’s Warrior.
Selain upaya penyetaraan gender dalam jenjang karier, CCEP juga fokus pada keberagaman multigenerasi dan disabilitas. Sejak 2016, CCEP Indonesia mencurahkan perhatiannya kepada tenaga kerja multigenerasi dengan merekrut 200 Graduate Trainee Program (GTP) di bidang Sales sekaligus meningkatkan demografi perusahaan. “Kami menyematkan modul tentang karakteristik generasi, stereotip, dan bias dalam program kepemimpinan perusahaan yang dikenal sebagai STEP,” imbuh Ardhina.
Pada tahun 2021, CCEP menyambut dua karyawan penyandang disabilitas untuk bergabung dengan tim National Contact Centre. “Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk merangkul disabilitas di tempat kerja,” ujarnya.
Keterlibatan Perempuan
Upaya penyetaraan gender juga tampak dalam program Cerita Wastra Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM). Menurut data KemenkopUKM, saat ini terdapat sekitar 64 juta pelaku UMKM di Indonesia dan 62% di antaranya perempuan, namun mayoritas di level mikro. Untuk itu Kemenkop UKM menginisiasi Cerita Wastra sebagai program yang memperkuat kapasitas ekonomi UMKM, khususnya perempuan pengrajin wastra melalui pelatihan, akses modal, hingga pemasaran.
Sebagai kanal komunikasi, Kemenkop UKM memanfaatkan paid, earned, shared, owned (PESO) media. Melalui pesan kunci “Mari merayakan keberagaman Indonesia melalui wastra”, Kemenkop UKM ingin meningkatkan kesadaran audiens tentang wastra nusantara. “Terdapat lima destinasi superprioritas dalam seri pelatihan Cerita Wastra yakni Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang,” ujar Kabag Humas Kemenkop UKM Anang Rahman.
Keterlibatan perempuan juga terlihat dalam program Srikandi Pupuk Indonesia yang digagas Pupuk Indonesia. Arien Winiasih, Head of Corporate Communications Pupuk Indonesia mengatakan bahwa Pupuk Indonesia mencoba menciptakan ekosistem dalam pemberdayaan perempuan dan kepemimpinan perempuan di lingkungan Perusahaan.
Adapun strategi komunikasinya yakni dengan berkolaborasi dengan BUMN lain, glorifikasi dan amplifikasi di media sosial, kolaborasi event on-line dan off-line, dan peluncuran Srikandi Pupuk Indonesia dan penyusunan program kerja.
Dalam mewujudkan perusahaan yang ramah keluarga, Danone Indonesia melihat perempuan Indonesia adalah sosok yang cakap. “Perempuan juga berkontribusi dari sisi keluarga dan ekonomi,” ujar External Communications Danone Indonesia Chika Nur Rachma Koeswandi.
Danone memiliki penyediaan fasilitas seperti cuti melahirkan enam bulan. Untuk mengomunikasikannya, Danone menggunakan PESO media. “Kami melakukan publikasi dari media dalam bentuk press conference, media gathering , publikasi di melalui media sosial, dan memaksimalkan kanal internal dan eksternal,” pungkasnya. (rvh/akn/fsb)