Kolaborasi adalah mata uang baru. Sudah sering kita dengar kisah sukses dari sebuah brand atau perusahaan setelah memutuskan untuk berkolaborasi. Tak terkecuali dalam industri komunikasi atau public relations (PR).
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Menurut Rizka Septiana, Deputy Head of Media Relations Division Communication Reputation LSPR Jakarta, dalam menjalankan aktivitas komunikasi, kita tidak bisa terlepas dari kegiatan kolaborasi. Sehingga penting bagi praktisi PR untuk mempelajari, mengetahui, serta mengimplementasikannya.
“Kegiatan kolaborasi sudah menjadi bagian penting di setiap kesukseskan besar. Contohnya kolaborasi yang sudah dilakukan antara Gojek dan Tokopedia," ujarnya mengawali sesi Public Relations Talk #2 yang diselenggarakan oleh Law Intellectual Society (LAWCUS) Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya melalui Department of Public Relations, Sabtu (21/05/2022).
Bahkan tidak bisa dipungkiri penanganan Covid-19 di Indonesia dapat terselenggara dengan baik berkat kolaborasi multi fungsi, multi institusi, serta dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
Karena pada dasarnya, kemitraan atau kolaborasi merupakan sebuah bentuk usaha bersama yang dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih, individu, atau kelompok sosial yang memiliki tujuan bersama. “Kolaborasi itu ibarat membangun sebuah rumah. Misal, pihak A bertugas sebagai design interior, pihak B perancang eksterior, dan pihak C yang bertugas merancang konsep ekosistem,” ujarnya.
Mengusung tema “How to Build and Manage a Successful Partnership?”, UNSRI berupaya memberikan insight kepada mahasiswa serta masyarakat akan pentingnya membangun kemitraan atau kolaborasi yang baik. Menurut Director Lawcus FH UNSRI Carel Ikhsania Khairani, PR Talk ini merupakan agenda yang rutin diadakan setiap dua bulan sekali yang membahas berbagai macam tema seputar komunikasi/PR. (nom)