Berbekal pengalaman selama lebih dari 12 tahun di bidang operasional, mengantarkan Iqbal Anas Ma’ruf menjadi Kepala Humas BPJS Kesehatan
M Iqbal Anas Ma’ruf, Kepala Humas BPJS Kesehatan
BALI, PRINDONESIA.CO - Tak pernah terlintas di benak sarjana Farmasi Universitas Airlangga Surabaya ini akan menjadi garda terdepan dari BPJS Kesehatan, badan publik yang kerap menjadi santapan hangat media. “Saya itu sosok introvert. Ketemu guru saja takut,” katanya. Iqbal mendapat amanah sebagai Kepala Humas, Maret 2018. Ketika itu ada satu hal yang membuat rasa penasaran dan keingintahuannya membuncah. Instansi sekelas BPJS Kesehatan dengan hampir 200 juta peserta, namun hanya memiliki 49 ribu pengikut di Instagram. Ia juga fokus menjadikan semua akun media sosial milik BPJS Kesehatan sebagai rujukan informasi publik.
Jerih payahnya bersama tim mulai membuahkan hasil. Hanya dalam kurun waktu tiga tahun mereka mampu menambah jumlah pengikut di angka 827 ribu akun. Menurut pria kelahiran Jember tahun 1976, strateginya terletak pada konten yang ringan, informatif, serta dibutuhkan masyarakat. Seperti halnya cara mengurus kartu peserta yang hilang, atau solusi mengaktifkan BPJS Kesehatan yang terblokir dan menunggak. “Masyarakat sudah terlalu jenuh dan sulit menangkap informasi jika kontennya terlalu berat apalagi soal regulasi,” katanya.
Tahun 2019, menjadi pengalaman baru bagi Iqbal. Sebab, pada saat itu, ia ditunjuk sebagai juru bicara. Kisahnya bermula saat BPJS Kesehatan sempat mengalami gagal bayar klaim sebesar Rp 15,51 triliun. Fahmi Idris, selaku Direktur Utama kala itu melihat potensi besar dalam diri Iqbal meski baru menjabat sebagai Kepala Humas selama setahun. “Ketika yang lain memandang saya tidak cocok sebagai humas, ternyata Pak Fahmi Idris melihat sisi saya yang lain. Beliau bilang, Iqbal saja yang jawab (di hadapan media),” ujarnya ditemui PR INDONESIA usai mengikuti workshop JAMPIRO #7 di Bali, Kamis (9/12/2021).