Almarhum ayah merupakan motivator terbesar bagi hidup perempuan bernama lengkap Duhita Rahma Mahatmi. Dari sang ayah pula, ia terinspirasi mengikuti jejaknya sebagai praktisi PR.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - “Dari beliau dan pengalaman lebih dari 15 tahun ini, saya melihat bahwa profesi komunikasi memiliki horizon sangat luas. Meski dasar komunikasinya sama, tapi implementasinya berbeda di tiap industri dan tergantung dari tantangan serta pendekatan yang dilakukan,” ujar perempuan yang karib disapa Gandis itu melalui jawaban tertulis yang diterima PR INDONESIA, Jumat (16/7/2021)
Oleh karenanya, selepas SMA, ia mantap melanjutkan studinya di London School of Public Relations (LSPR). Lulus kuliah, perempuan yang memiliki prinsip strong people don’t put others down, they lift them up itu lantas mengikuti nasihat sang ayah untuk mulai meniti karier dari agensi PR. Ketika itu, ia bergabung di Edelman.
Lima tahun berselang, Gandis memberanikan diri menjajal dunia korporasi, tetap sebagai PR. Ia lantas bergabung di Novartis International AG, farmasi multinasional, sebelum akhirnya berlabuh di Bank OCBC NISP sebagai Corporate Communication Head, hingga saat ini. Perempuan yang berpinsip bersikap tenang, memahami situasi sebaiknya, mudah dihubungi dan transparan, jujur, dan selalu memiliki rencana alternatif ketika berhadapan dengan krisis itu menikmati perannya. Meski, bergabung di industri yang indentik dengan regulasi serba ketat, ia justru terpacu untuk selalu kreatif dan lincah (agile) menghadirkan program komunikasi yang relevan bagi perusahaan dan target audiensnya.