Argo Asia, Tumbuh Sesuai Kebutuhan Pelanggan
PRINDONESIA.CO | Jumat, 06/08/2021 | 3.822
Argo Asia, Tumbuh Sesuai Kebutuhan Pelanggan
Argo Asia Network telah menjadi holding company dengan core business yang siap memberikan layanan yang relevan dengan kebutuhan klien di masa pandemi. Yakni, sebagai creative-fueled agency.
Dok. Argo Asia Network

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Bagi agensi PR yang selama ini kuat di layanan media relations dan event off-line, melewati “badai” di awal-awal pandemi terasa berat. Sebab, semakin lama layanannya semakin tidak relevan. Terutama ketika seluruh aktivitas tatap muka secara fisik dibatasi dan manusia dipaksa untuk mengalihkan semua aktivitas komunikasinya ke digital.

Untuk yang tidak siap, berbagai upaya efisiensi pun dilakukan. Ada agensi PR yang mencoba peruntungan lain dengan bertransformasi di luar dunia PR sebagai bentuk strategi bertahan. Namun, tak sedikit pula dari mereka yang memilih untuk mengakhiri perjuangan.

Kondisi ini tidak berlaku bagi NEST PR. Saat ini anak usaha dari Argo Asia Network itu justru sedang berkembang. Founder dan CEO Argo Asia Network David Chrisnanto mengaku tidak menduga perusahaannya mampu unggul justru di tengah masa sulit.

Selama ini, katanya, Argo Asia lahir dan berkembang berdasarkan kebutuhan klien. Tahun 2015, Argo merupakan perusahaan yang fokus memberikan layanan di bidang activation/event organizer (EO) dengan nama VISIO. Seiring berjalannya waktu dan karena adanya permintaan dari klien, mereka melebarkan layanan mulai dari Argo Forward creative agency, lalu Argo Feed digital agency. Baru pada tahun 2019, dengan alasan serupa, mereka mendirikan NEST PR agency.

Siapa yang menyangka, tahun 2020, negeri ini harus berhadapan dengan pandemi. Di masa ini, kebutuhan terhadap agensi PR justru meningkat. Tepatnya, agensi yang mampu memberikan layanan end-to-end dengan pendekatan holistik.

Di saat yang sama pula, Argo Asia Network telah menjadi holding company dengan core business yang siap memberikan layanan yang relevan dengan kebutuhan klien di masa pandemi. Yakni, sebagai creative-fueled agency—jasa yang paling dicari di saat pandemi. Kini mereka pun tengah bersiap membangun infrastruktur untuk menuju initial public offering (IPO).  

 

Masih Panjang

Saat ini, David melihat ada tantangan baru dan tuntutan yang kian tinggi yang dirasakan oleh para pelaku PR. Antara lain, PR harus memastikan brand/korporasinya tetap eksis, pesannya sampai, serta memperoleh amplifikasi seluasnya, meski di tengah keterbatasan anggaran selama pandemi.

Di sisi lain, ia melihat dampak pandemi juga telah mengubah cara bisnis bekerja. Banyak dari perusahaan yang bertransformasi sebagai bagian dari adaptasi. Jika pandai mengambil peluang, David meyakini kondisi ini justru akan membuat posisi PR semakin strategis di mata manajemen. “PR tidak akan lagi hanya dilihat sebagai faktor pendukung atau tools. Sebaliknya, justru menjadi pendorong bagi setiap divisi untuk mencapai target atau tujuan perusahaan,” ujar pria yang pernah menjadi PR Manager di stasiun radio ini. Karena itulah, mereka membutuhkan mitra yang mampu memberikan layanan menyeluruh. 

Adanya pergeseran kebutuhan dan tingginya ekspektasi terhadap keberadaan PR itulah yang menjadi jawaban di balik semakin banyaknya permintaan klien terhadap layanan yang diberikan oleh NEST PR selama pandemi. Anak usaha yang awalnya hanya menjadi unit pendukung itu, kini malah menjadi pintu masuk bagi Argo Asia untuk meraih berbagai peluang bisnis. Oleh karenanya, ia optimis masa depan industri agensi PR masih terbuka lebar.

Perjalanan agensi PR pun masih panjang. Sebab, peran dan keberadaan konsultan PR tidak bisa terlepas dari perjalanan suatu organisasi dalam membangun brand-nya. “Kuncinya, agensi PR harus cepat beradaptasi, lincah, dan mau mendengarkan kebutuhan klien agar tetap relevan,” tutupnya. (rtn)

 

 

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI