Tahun 2021, pemerintah menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritas untuk menggenjot pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional. Salah satu alasannya, sektor ini termasuk padat karya yang mampu menyerap banyak tenaga kerja di kala meningkatnya angka pengangguran selama pandemi.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Di sisi lain, pelaku di sektor ini harus beradaptasi menyesuaikan budaya dan cara kerja yang tak lagi sama. Peran komunikasi pun menjadi krusial. Seperti yang dirasakan oleh PT Hutama Karya (Persero) atau populer dengan akronim HK.
Menurut Muhammad Fauzan, Direktur Human Capital & Legal HK, salah satu letak keberhasilan suatu perusahaan dalam menghadapi situasi yang serba tidak pasti seperti pandemi adalah dengan melakukan mitigasi isu. Perusahaan milik BUMN ini telah melakukan mitigasi risiko sejak Januari 2020, jauh sebelum COVID-19 mewabah di Indonesia.
Selanjutnya, hasil mitigasi ditindaklanjuti dengan membuat surat edaran maupun beberapa protokol. Protokol tersebut tidak hanya terkait bisnis, tapi juga cara berkomunikasi kepada stakeholders. “Kami melihat virus ini cepat sekali perkembangannya. Untuk itu, kami segera menyiapkan protokolnya,” kata Fauzan yang ketika diwawancarai oleh PR INDONESIA, Selasa (14/4/2020), masih menjabat SEVP Sekretaris Perusahaan HK.