Transformasi cara berkomunikasi di era pandemi COVID-19 menjadi sorotan para akademisi komunikasi. Perubahan ini turut berdampak pada cara bekerja pelaku komunikasi/public relations (PR) yang tak lagi sama.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Setidaknya ada tiga hal yang menjadi sorotan para akademisi terkait dampak pandemi COVID-19 selama setahun ini terhadap dunia komunikasi. Pertama, mengubah cara hidup dan berinteraksi masyarakat cukup dramatis, sehingga mendorong terjadinya percepatan penyerapan teknologi informasi.
Kedua, keberadaan teknologi informasi diyakini menjadi kunci dalam menyelesaikan pandemi. Ketiga, teknologi informasi menjadi bagian yang tak terpisahkan bagi para pelaku PR dalam menjalankan peran dan fungsinya.
Khusus yang pertama, pandemi mendorong percepatan penyerapan teknologi informasi, sempat dikemukan oleh Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Internasional Dewan Pers Agus Sudibyo saat menjadi pembicara di acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI), Selasa (12/5/2020).
Menurutnya, ketika di awal pandemi, banyak yang berasumsi, permasalahan terberat yang dihadapi masyarakat adalah harus mengisolasi diri. Kenyataannya, isolasi hanya terjadi secara fisikal. Sementara secara pikiran dan jaringan, tidak sama sekali. Hal ini dikarenakan adanya teknologi.