Presentasi PR INDONESIA Awards (PRIA) 2021 sesi presentasi hari kedua didominasi oleh program PR dengan memaksimalkan keberadaan digital.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Langkah tersebut dilakukan bukan sekadar untuk menampilkan kebaruan, tapi untuk menjangkau lebih banyak audiens. Seperti yang dilakukan oleh humas Setjen DPR RI. Mereka mengembangkan inovasi digital untuk menyukseskan program edukasi parlemen #dirumahaja. “Tahun ini, program yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang proses demokrasi ini menghadirkan Edutainment dan Edutalk dengan nuansa baru,” ujar Pranata Humas Setjen DPR RI Leidena Sekar Negari.
Edutainment merupakan tur virtual ke gedung DPR RI melalui aplikasi Zoom. Sementara Edutalk adalah webinar untuk meningkatkan awareness masyarakat tentang tugas dan fungsi DPR RI yang diselenggarakan dengan memanfaatkan kanal Instagram Live.
Tingginya perhatian publik terhadap keberadaan dan peran peneliti mendorong LIPI untuk menginisiasi program Digital Talk to Scientists (TTS). Menurut Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas LIPI Mila Kencana, TTS merupakan bentuk konsistensi humas LIPI untuk memasyarakatkan sains. Program virtual ini menciptakan komunikasi dua arah antara masyarakat dengan peneliti. Selama 2020, TTS telah berlangsung sebanyak 14 seri.
Sepanjang tahun 2020, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengusung tema #BeBNIBeExponential. BNI tampil sebagai bank yang cepat, dinamis dan penuh kebaruan. Sebagai bagian dari upaya merefleksikan tema tersebut, mereka mengadakan BNI Kepo. Yakni, wadah bagi wartawan untuk dapat bertanya langsung kepada direksi BNI yang selama pandemi dilaksanakan secara virtual.
Saat pandemi, PT PLN (Persero) meluncurkan aplikasi PLN mobile. Aplikasi ini merupakan solusi untuk memudahkan pelanggan melakukan aktivitas bulanannya membayar listrik atau membeli token. Untuk membangun awareness, mereka mengusung pesan kunci, “Semua Lebih Mudah”.
Bagi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, pandemi mendorong mereka untuk fokus membangun kemitraan strategis. Kondisi yang kerap berubah secara dinamis juga mendorong Unit Corporate Communication Pelindo III untuk dapat memetakan potensi isu, merencanakan mitigasi, hingga akhirnya memberi masukan kepada pimpinan yang berkontribusi bagi keberlanjutan perusahaan.
Oleh karenanya, keahlian yang mumpuni mutlak harus dimiliki PR di era ini. “Untuk merealisasikannya, kami berencana melakukan standardisasi humas dan peningkatan kompetensi SDM humas,” kata VP Corporate Commpunication R. Suryo Khasabu. (rvh)