YOGYAKARTA, PRINDONESIA.CO - Tanpa terasa, festival Ajisaka UGM 2020+ telah memasuki tahun kedelapan. Kali ini, dengan mengusung tema Disaster Risk Reduction bertajuk “Biwara Bumandhala: Berita Baik untuk Bumi” dan tagline Melek Bencana, diharapkan insan kreatif dapat berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya peran komunikasi di tengah keadaan darurat. Sekaligus, menjadi agent of change untuk menanamkan kesadaran kepada masyarakat.

Seperti tahun sebelumnya, festival komunikasi ini merangkul seluruh mahasiswa di tanah air. Rangkaian acaranya meliputi on-line creative market, talkshow, web seminar, kompetisi, serta roadshow di 50 universitas dan 90 fakultas di seluruh Indonesia.

Kompetisi dibagi ke dalam lima mata lomba. Pertama, Ajang Citra Sejuta Warna (Arjuna) yang berfokus pada bidang jurnalistik dengan kategori Comic Strip, Homeless Media, dan Podcast. Kedua, Kreasi Insan Sinema (Kresna) dengan kategori Film Fiksi Pendek, Film Dokumenter Pendek, Penulisan Naskah, dan Scoring Film. Ketiga, Pertempuran Humas Nusantara (Prahasta) dengan kategori PR Campaign, Risk Management, dan Press Conference Simulation.

Keempat, Penelitian Kawula Muda (Nakula) terbagi menjadi Riset Konvensional dan Riset Fun. Kelima, Sayembara Dewa Pawira (Sadewa) yang fokus di bidang periklanan dengan kategori Brand Book, Skip Ad, Social Media Activation, dan Unconventional Media.

Pendaftaran kegiatan kompetisi Festival Ajisaka UGM 2020+ dibuka mulai tanggal 16 Februari hingga 16 Maret 2021. Registrasi dapat dilakukan dengan mengunjungi laman www.festivalajisaka.com. Sementara puncak acara akan berlangsung pada tanggal 9 - 10 April 2021. (rtn)