Menjadi praktisi humas merupakan tantangan yang menyenangkan bagi Intan. Namun, kecintaan terhadap dunia pendidikan membuatnya mantap berprofesi sebagai dosen Ilmu Komunikasi.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Intan Putri Cahyani termasuk salah satu sosok yang aktif di bangku sekolah. Bahkan, saat kuliah, ia sudah bekerja. Ketekunannya membawa perempuan yang baru saja menyandang gelar sebagai PR INDONESIA Fellowship Program 2020 – 2021 tersebut menjadi hotelier. Namun, orangtuanya kala itu meminta Intan untuk berhenti bekerja agar dapat fokus menyelesaikan skripsi.
Tak butuh waktu lama, pascalulus, ia melanjutkan bekerja. Kali ini sebagai humas di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang. Menurutnya, profesinya tersebut cukup menantang, tapi juga menyenangkan. Mulai dari mengelola event, manajemen isu, research and development, hingga strategic planning. Peran dan berbagai tugas yang ia jalani sebagai humas mengasah kemampuannya untuk menjadi pembelajar yang cepat. Yang menarik, dari pekerjaannya sebagai humas, tumbuh kecintaan yang besar terhadap dunia pendidikan.
Maka, dengan prinsip tak ingin terjebak di zona nyaman, ia lantas mengambil peluang Beasiswa Unggulan Dikti untuk melanjutkan S2 di Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro. Intan memilih konsentrasi Komunikasi Strategis. Selepas lulus, Intan yang terikat kewajiban mengabdi sesuai kontrak beasiswa, langsung aktif menjadi dosen Ilmu Komunikasi.