Setelah sepuluh bulan mengalami trial and error dalam melakukan komunikasi publik selama pandemi, negeri ini memasuki fase baru: mengomunikasikan program nasional vaksinasi COVID-19.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap awal di tanah air sudah berlangsung, Rabu (13/1/2021). Presiden RI Joko Widodo menjadi penerima vaksin pertama, diikuti oleh pejabat publik, influencers, dan tentu saja kelompok prioritas: SDM kesehatan. Program luar biasa besar dan memakan waktu panjang ini memerlukan strategi komunikasi terstruktur dan transparan agar mengajak masyarakat siap juga mau secara sukarela melakukan vaksinasi.
Komunikasi publik ini mendapat perhatian khusus dari Presiden. Saking pentingnya, bahkan Presiden memerintahkan Menteri BUMN dan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk menyiapkan strategi komunikasi yang tepat, beberapa bulan sebelum pelaksanaan program vaksinasi. Nantinya, kedua kementerian tersebut bertugas menyampaikan informasi komperehensif kepada publik mengenai manfaat vaksin dan peta jalan pelaksanaan vaksinasi, sehingga tidak terjadi disinformasi di media massa dan media sosial.
Dari sini Presiden seolah memberi sinyal keras bahwa ia tak ingin kegagalan komunikasi publik terulang lagi. Patut dimaklumi, sebab program vaksinasi merupakan senjata pamungkas pemerintah untuk membuat kurva kasus COVID-19 melandai dan negeri ini terbebas dari pandemi.