Komunikasi dua arah menjadi penting bagi Direktur Utama PT Blue Bird Noni Sri Ayati Purnomo untuk keberlangsungan usaha.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Menurut Direktur Utama PT Blue Bird Noni Sri Ayati Purnomo, penting bagi pemimpin untuk melakukan pembicaraan. Komunikasi yang dibangun juga harus transparan, sederhana, faktual, dan relevan. Untuk bisa relevan, pemimpin harus senantiasa membuka komunikasi dua arah. “Yang paling penting adalah bagaimana kita walk the talk,” ujarnya saat menjadi pembicara Konvensi Nasional Humas (KNH) 2020, Sabtu (5/12/2020).
Apalagi dalam situasi pandemi seperti sekarang. Ia melihat justru salah satu pemangku kepentingan yang terpenting adalah kalangan internal. “Jika stakeholder internal sudah solid, maka komunikasi ke luar akan jadi lebih baik,” ujarnya. Itulah sebabnya, pemimpin juga harus membangun komunikasi ke dalam.
Komunikasi juga harus dibangun atas dasar pandemi yang diimpelementasikan melalui aksi nyata. Blue Bird, misalnya, menyediakan konseling dan diseminasi informasi tentang pencegahan penyebaran virus COVID-19.
Konseling ini diberikan oleh Ketua Ikatan Dokter Paru Indonesia dr Agus Dwi Susanto. Beliau juga merupakan koordinator dokter di Blue Bird. Selain, tentu saja imbauan 3M yang senantiasa disuarakan, salah satunya melalui media internal milik perusahaan.
Pemangku kepentingan lainnya yang tak kalah penting adalah para driver. Komunikasi dan aksi nyata dibuktikan dengan membagikan masker dan hand sanitizer kepada seluruh driver Blue Bird. Kepedulian serupa juga diberikan untuk para keluarga driver. “Di tengah pandemi, kami tetap menyalurkan beasiswa sebanyak 1.372 kepada anak-anak pengemudi,” ujarnya. (rvh)