Melalui Journalist Fellowship Program 2020, Maverick bersama AJI mengajak korporasi untuk bahu-membahu membantu para jurnalis yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Program ini mendapat sambutan luar biasa. Bahkan selama pandemi, program ini sudah memasuki batch kedua.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Pandemi Covid-19 turut berdampak pada industri media, termasuk pelaku di dalamnya, yakni jurnalis. Inilah saat yang tepat bagi korporasi untuk menunjukkan kepedulian instansi/korporasi kepada jurnalis, salah satu stakeholder prioritas mereka selama ini.
Atas dasar itulah perusahaan konsultan komunikasi, Maverick, terdorong untuk mengadakan Journalist Fellowship Program 2020 bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Saking tingginya antusiasme para jurnalis, kegiatan yang diselenggarakan selama pandemi ini telah memasuki gelombang (batch) yang kedua.
Batch pertama dilaksanakan pada tanggal dari 21 September – 23 Oktober 2020. Diikuti oleh 15 jurnalis yang telah lolos seleksi AJI. Sementara gelombang kedua berlangsung 11 November – 11 Desember 2020. Tercatat ada 25 dari 97 jurnalis dari 20 provinsi yang mendaftar terpilih sebagai peserta.
Menurut Ketua Umum AJI Indonesia Abdul Manan, seleksi peserta dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal. Antara lain, rekam jejak dan dampak pandemi yang dialami oleh para pendaftar, kualitas ide liputan yang diusulkan, keterwakilan wilayah, hingga gender para pendaftar.
Buka Peluang
Direktur Maverick Indonesia Lita Soenardi meyakinkan materi yang diberikan kepada peserta tak hanya bermanfaat untuk kepentingan sesaat, tapi jangka panjang. Selama lima minggu, setiap peserta yang terpilih berkesempatan memperoleh materi yang bertujuan untuk meningkatkan, mengasah kompetensi, dan membantu pengembangan kapasitas mereka sebagai jurnalis.
Selain itu, program ini juga membuka peluang kepada para peserta untuk mendapatkan pembekalan baik dari sisi kesehatan, kepedulian lingkungan, kewirausahaan, hingga pengelolaan keuangan dari para ahli. Dua hal yang terakhir ini, menurut Lita, menjadi penting. Sebab, tak sedikit dari mereka mengalami pemotongan gaji, sampai yang terburuk, mengalami PHK saat pandemi.
Seperti yang dirasakan penerima manfaat, jurnalis asal Palembang, Hafidz Trijatnika. Tatkala untuk memperoleh penghasilan terasa kian sulit selama pandemi, kehadiran program ini terasa bagai oase bagi pria yang terpilih sebagai peserta The Journalist Fellowship Program batch 1 itu. “Saya beruntung karena berkesempatan mendapatkan materi, pelatihan, pembekalan, bahkan pendampingan dari para ahli,” ujarnya.
Dalam proses liputan dan penulisan, misalnya, peserta mendapatkan pendampingan secara intensif dari para mentor yang terdiri dari tiga jurnalis senior. Mereka adalah Jajang Jamaludin (Koran Tempo), Mahdi Muhammad (Harian Kompas), dan Kresna (Haluan.co). Mereka juga mendapatkan pelatihan dan sharing session dari berbagai perusahaan dan sponsor seperti AQUA, OPPO, Jenius, Nutrifood, OPPO, serta Pfizer.
Menurut VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, partisipasi ini adalah bagian dari upaya perusahaan memberi kembali dan berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan informasi para jurnalis terhadap isu-isu tertentu. Sementara OPPO Indonesia siap membantu para jurnalis mewujudkan peliputan yang maksimal dan semakin berkualitas melalui pemanfaatan teknologi digital.
Melihat banyaknya respons positif, Maverick pun membuka kesempatan kepada semua pelaku industri untuk ikut berpartisipasi dalam program ini. Sehingga, peluang untuk mengadakan program serupa makin terbuka dan berkelanjutan. Selain itu, dapat menjangkau lebih banyak jurnalis yang terkena dampak efisiensi. (rtn)