Cara Diskominfotik DKI Mengoptimalkan Kanal Komunikasi Di Masa Pandemi
PRINDONESIA.CO | Senin, 24/08/2020 | 1.519
Cara Diskominfotik DKI Mengoptimalkan Kanal Komunikasi Di Masa Pandemi
Strategi komunikasi dengan mengoptimalkan seluruh kanal dan cara ini bertujuan untuk menutup celah dari kemungkinan adanya masyarakat yang belum terinformasi dengan baik.
Dok. Istimewa

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Berbagai langkah konkret dilakukan oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta. Saat dihubungi PR INDONESIA melalui sambungan telepon, Jumat (10/7/2020), Kepala Bidang Komunikasi Publik Diskominfotik Provinsi DKI Jakarta Nuruning Septarida mengurainya satu per satu.

Upaya tersebut mulai dari menyediakan informasi termutakhir terkait perkembangan kasus Covid-19 di Jakarta melalui situs resmi corona.jakarta.go.id hingga membuat aplikasi Corona Likelihood Metric (CLM). Yakni, teknologi berbasis machine learning yang merekomendasikan apa yang harus dilakukan masyarakat dan menilai kelayakan untuk mengikuti tes PCR.

Mereka juga rutin memberikan daily brief kepada awak media, menggelar konferensi pers, memproduksi konten-konten kreatif di media sosial, memasang spanduk/banner di kantor pemerintahan, hingga memanfaatkan media luar ruang seperti LED/videotron. “Kami merangkul pegiat media sosial, influencers, dan content creator untuk berkolaborasi bersama-sama menyosialisasikan regulasi ini,” katanya. 

Selain upaya tadi, sambung Nuning, begitu Nuruning akrab disapa, mereka juga memproduksi Buku Pedoman Covid-19. Buku tersebut selanjutnya didistribusikan kepada RT dan RW baik dalam bentuk cetak maupun soft file yang memudahkan mereka untuk menyebarkannya melalui grup-grup WhatsApp.  

Terjun ke lapangan adalah aksi selanjutnya yang dilakukan oleh Pemprov DKI. Salah satunya, menugaskan 5.000 aparatur sipil negara (ASN) dari seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) DKI Jakarta untuk melakukan pengawasan pasar tradisional sejak 6 Juli 2020. Melalui Dinas Kesehatan, mereka aktif melakukan penemuan kasus (active case finding). Yakni, dengan melakukan tes PCR di wilayah yang berisiko seperti pasar, tempat-tempat umum, RW Wilayah Pengendalian Ketat (WPK)/RW Rawan.

 

Tutup Celah

Strategi komunikasi dengan mengoptimalkan seluruh kanal dan cara ini bertujuan untuk menutup celah dari kemungkinan adanya masyarakat yang belum terinformasi dengan baik terkait masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi. “Kita boleh beranggapan bahwa semua masyarakat Jakarta sudah memiliki dan menggunakan ponsel. Namun, belum tentu semua orang mau mengakses informasi dan imbauan pemerintah melalui media sosial pemerintah dari ponselnya,” ujarnya. Lainnya tak kalah penting, menjadi panutan bagi masyarakat—pesan yang selalu ditekankan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Upaya publikasi dan sosialisasi ini diperkuat oleh bantuan dari Tim 8 Covid-19 PERHUMAS. Tim ini membantu Bidang Komunikasi Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DKI Jakarta dalam menyusun strategi komunikasi. Sehingga, semua kebijakan dan tindakan pemerintah dapat tersampaikan dengan cepat, tepat dan tidak menimbulkan persepsi beragam di masyarakat. “Tim 8 ini juga ikut melakukan evaluasi terhadap strategi komunikasi yang telah dilakukan sebelumnya,” imbuhnya.

Pada akhirnya, kata Nuning, yang perlu terinformasi ke masyarakat bahwa pandemi ini belum berakhir. Apalagi hingga saat ini belum ada vaksin Covid-19. “Melalui edukasi dan sosialisasi yang terus menerus diharapkan tumbuh kesadaran di masyarakat bahwa pemerintah tidak bisa berperan sendiri,” katanya. “Perlu keterlibatan, dukungan dan kerja sama masyarakat agar bersama-sama disiplin mematuhi aturan dan menerapkan protokol yang sudah ditetapkan sehingga kita bisa keluar dari krisis,” tutupnya. (ais)

 

 

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI