Pandemi Covid-19 memasuki babak baru. Saat ini pemerintah tengah mendorong Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Perlu kerja sama seluruh pihak untuk mengomunikasikan periode ini agar masyarakat memiliki persepsi yang sama.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Pada periode ini wilayah yang termasuk zona biru, perkantoran dan tempat umum dibuka secara bertahap. Transportasi publik pun mulai kembali beroperasi secara normal. Tentu, dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sebab, yang berbeda di tanah air, masa relaksasi atau transisi yang bertujuan untuk menghidupkan kembali roda perekonomian tersebut dilakukan di saat kasusnya masih tinggi.
Tidak mudah mengajak seluruh elemen masyarakat patuh menjalankan imbauan pemerintah. Apalagi di tengah situasi dan kebijakan yang cepat berubah, banyak istilah baru, dan kejenuhan yang luar biasa karena tidak bisa beraktivitas dengan leluasa di luar selama kurun waktu yang lama. Perlu dukungan semua pihak, termasuk praktisi public relations (PR), agar negeri ini dapat segera keluar dari krisis dengan tetap mengedepankan keselamatan dan kesehatan.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Widyawati bahkan menilai masa AKB ini sebagai periode tersulit. Sebab, sedikit saja masyarakat lengah menerapkan protokol kesehatan saat menjalankan aktivitas di luar rumah, dampaknya kurva kembali naik. “Di masa ini, kolaborasi antarhumas pemerintah K/L/D, bahkan seluruh ASN sangat penting dalam mengomunikasikan kebiasaan baru kepada masyarakat,” katanya melalui sambungan telepon, Rabu (8/7/2020).