Perusahaan yang bergerak di bidang Industri bahan peledak seperti PT DAHANA (Persero) lekat dengan persepsi menyeramkan. Namun, kesan itu jauh dari sosok Juli Jajuli, Manager Humas DAHANA.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Kang Juli, begitu ia karib disapa, justru merupakan pribadi yang pandai mencairkan suasana. Kesan itu kami tangkap saat mewawancarainya via telepon, Rabu (20/5/2020). Ketika kami mengungkapkan hal itu, ia maklum. Pria yang memiliki sapaan lain, JJS, yang merupakan singkatan dari Juli Jajuli Sejuli-julinya ini bahkan membutuhkan waktu beberapa tahun untuk menghilangkan kesan itu.
Upayanya makin berat ketika isu terorisme mengemuka. Dahana pasti ikut jadi berita. Ia tak gentar. Menurutnya, di mana ada tantangan di situ ada peluang. “Kondisi tersebut justru menjadi momentum bagi kami untuk menjelaskan tentang keamanan bahan peledak yang kami produksi,” ujar pria kelahiran Pandeglang, Banten, ini.
Upaya yang dilakukan berbuah manis. Perlahan tapi pasti, persepsi masyarakat tentang DAHANA bergeser menjadi perusahaan yang dikenal sebagai produsen bahan peledak yang aman dan ramah lingkungan. Langkah membangun reputasi ini sejalan dengan visi dan misi perusahaan. “Gedung DAHANA juga dibangun dengan konsep hijau dan ramah lingkungan,” ujar ayah dari tiga anak itu. “Kami juga aktif melakukan CSR. Kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk membangun pemahaman publik tentang DAHANA,” imbuhnya.
Sementara kepada konsumen, mereka gencar membangun persepsi sebagai perusahaan teknologi. Menurut pria lulusan S1 Komunikasi Universitas Mercu Buana ini, hal tersebut sesuai dengan core business DAHANA sebagai produsen bahan peledak untuk pertambangan umum, sektor kuari, dan konstruksi.
Egaliter
Supel adalah salah satu karakter lain yang melekat pada pribadi Juli. Baginya, sikap supel adalah salah satu bekal humas dalam berkomunikasi baik dengan pihak internal maupun eksternal. “Berkomunikasilah dengan egaliter, hingga masuk ke semua kalangan,” ujarnya.
Kemampuan membawa diri dengan baik, menurutnya, dapat memudahkan humas mendapatkan akses ke mana pun. Termasuk, kepada direktur utama atau ketika berhadapan dengan wartawan.
Agar wawasan semakin kaya, humas harus memperluas relasi dan pandai bergaul dengan para praktisi dari lintas profesi. Sementara untuk meningkatkan kemampuan dan mengetahui dinamika terkini tentang kehumasan, ia aktif bergabung di forum humas seperti FH BUMN dan PERHUMAS. Juli juga bergabung dengan forum lain di luar bidang humas, yakni komunitas blogger.
Pengagum sosok Tantowi Yahya ini selain dikenal gemar menulis juga memiliki ketertarikan di dunia public speaking. Pemilik akun blog www.seruputkopipanas.com tersebut menyalurkan kemampuan public speaking-nya melalui kanal YouTube bernama sama, Seruput Kopi Panas. Di kanalnya, ia kerap membagikan video bertema motivasi.
Ke depan, ia berharap Seruput Kopi Panas dapat berkembang menjadi lembaga pelatihan di bidang komunikasi, sosial, ekonomi, dan keagamaan. Saat ini Seruput Kopi Panas sedang dalam tahap penyusunan untuk menjadi buku. “Nantinya, lembaga ini diharapkan dapat menebar manfaat kepada lebih bagi banyak orang,” ujar penyuka pantun yang berprinsip jadilah pemimpi kreatif. (rvh)