JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Seperti Sore itu, Jumat (8/5/2020), Kabag Humas dan Informasi Publik LIPI Dyah R. Sugiarto sedang melakukan siaran IG Live di akun PIRN LIPI. PIRN merupakan akronomi dari Perkemahan Ilimah Remaja Nasional. Akun media sosial tersebut menjadi wadah berkumpulnya para remaja yang memiliki ketertarikan di dunia ilmiah/riset. Biasanya mereka rutin melakukan pertemuan secara off-line—kegiatan yang tak mungkin dilakukan selama pandemi.

Sebagai gantinya, Humas LIPI rutin menyapa para audiens, salah satunya melalui IG Live.  Sore itu, Dyah mengundang peneliti Kependudukan dan Ekologi Manusia Gusti Ayu Ketut S. Acara yang dikemas dalam program bernama Ngapel (Ngobrol Bareng Peneliti) ini tampaknya sudah lama dinanti. Tak heran sambutan dari audiens yang umumnya datang dari kalangan remaja itu mendapat sambutan luar biasa. Mereka juga aktif bertanya sekadar melepaskan dahaga keingintahuan tentang cara peneliti bekerja.

Sembari menunggu waktu berbuka puasa, Ayu menceritakan pengalamannya sebagai peneliti yang dilakukan di masa pandemi. Penelitian mengenai Covid-19 yang ditelaah dari sisi ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan kali ini terasa berbeda karena berlangsung di tengah imbauan jaga jarak fisik selama pandemi. “Untuk dapat saling berkoordinasi, kami menggunakan segala macam saluran komunikasi mulai dari WhatsApp Group sampai aplikasi yang memungkinkan untuk melakukan rapat secara on-line,” ujarnya.

Menurut Dyah, selain program Ngapel, mereka juga mengadakan program virtual kehumasan lain. Tujuannya, tak lain agar tetap terhubung dengan audiens mereka selama masa pandemi ini. Antara lain, Talk to Scientists, Apa Kabar Diaspora, dan Meet The Students. Ketiganya diselenggarakan dengan mengusung konsep gelar wicara secara virtual yang kemudian diunggah di YouTube. (rtn)