Rizki Ramdhani, ICON PR INDONESIA 2019 – 2020: Belajar dari Krisis
PRINDONESIA.CO | Jumat, 17/01/2020 | 2.440
Rizki Ramdhani, ICON PR INDONESIA 2019 – 2020: Belajar dari Krisis
Memiliki prinsip berbagi kebahagiaan dan berpikir positif
Dok. PR INDONESIA

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Takdir justru membawa pria berlatar belakang Ilmu Sistem Informasi ini ke dunia komunikasi. Peraih peringkat runner-up ketiga Mojang Jajaka Kabupaten Bogor 2015 ini mengawali kariernya sebagai social media analyst di portal berita inilah.com. Profesi itu dilakoninya saat masih duduk di bangku kuliah. Ketika itu, Eqi diterima sebagai mahasiswa magang dan lanjut bekerja selama dua tahun. Karena ingin fokus menyelesaikan skripsi, ia memilih mundur 

Setelah lulus kuliah, ia diterima di perusahaan telekomunikasi Telkom Indonesia International (TELIN) sebagai customer international management. “Pekerjaannya hampir sama seperti account executive. Kita melayani keluhan dari pelanggan internasional atau ingin menambah layanan,” ujarnya.

Hingga Eqi melihat lowongan sebagai Tenaga Humas Pemerintah (THP), tahun 2015. Ia tertantang. Dari 100 orang, terpilihlah 49 THP. Eqi salah satunya. Setelah melalui proses karantina, ia ditempatkan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang ketika itu dipimpin oleh Susi Pudjiastuti sebagai menteri. Dari pengalaman inilah ia menemukan jati dirinya sebagai humas yang sebenarnya.

Mentalnya benar-benar ditempa. Seperti yang sudah diperkirakan, ia kerap dipandang sebelah mata. Eqi mengaku memang ada resistensi saat pertama kali menginjakkan kaki di KKP. Namun, ia maklum. “Masih muda, tapi ditempatkan di posisi strategis,” tutur pria penyuka karakter Gundam ini. Tanpa terasa sudah hampir empat tahun ia menjalani profesi sebagai KKP. Menurutnya, keberhasilannya melalui semua rintangan itu terletak dari pola pikir, cara bersikap dan kemampuan beradaptasi.  

Selama menjadi THP di KKP, Eqi terlibat dalam komunikasi saat krisis, branding management, hingga membuat jadwal Menteri. “Kami dilibatkan mulai dari membuat desain sampai konten. Fungsinya jadi praktikal dan strategik,” ujar pria 28 tahun ini.

Kaya Pengalaman

Ia tak menyesali keputusannya. Lelah sudah pasti. Namun, pengalaman berharga lebih berarti. Yang paling berkesan ketika ia dilibatkan dalam perancangan Peraturan Menteri. Daya tahannya menghadapi krisis juga makin terasah. Contoh, saat reklamasi Teluk Benoa. “Kami membuat daftar dan jawaban untuk pertanyaan yang sering ditanyakan audiens,” imbuhnya. Ia bersama tim menjadi rajin menghimpun foto dan video tentang kehidupan dan manfaat yang dirasakan para nelayan di daerah. “Biasanya, konten yang mengangkat mereka lebih mengena,” ujar bungsu dari tiga bersaudara.

Di tengah kesibukannya, ia kerap menyempatkan waktu untuk olahraga seperti lari atau gym. Ia juga berusaha untuk meluangkan waktu untuk sekadar jalan-jalan ke mal, nonton, atau membeli tokoh action figure favoritnya sekadar untuk melepas penat. 

Eqi memang dikenal aktif. Sejak SMP ia tercatat sebagai OSIS. Hingga saat ini ia pun masih kerap bolak-balik Jakarta-Bogor untuk memberikan konseling kepada adik-adiknya di komunitas Mojang Jajaka Kabupaten Bogor. Eqi juga terdaftar di komunitas Disney Club Indonesia dan Indo Harry Potter. Semua itu, menurut pria penganut prinsip berbagi kebahagiaan dan berpikir positif ini, sebagai bagian dari membangun jejaring dan relasi. “Kalau kita perlu sesuatu, kita mudah menghubungi dan berkolaborasi,” kata pria yang memupuk mimpi melanjutkan sekolah di bidang komunikasi strategis. (rvh/rtn)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI