Kompetensi yang Harus Dimiliki agar Panduan Komunikasi Memberikan Dampak
PRINDONESIA.CO | Senin, 13/01/2020 | 6.624
Kompetensi yang Harus Dimiliki agar Panduan Komunikasi Memberikan Dampak
Syarat pertama agar panduan komunikasi internal/eksternal efektif adalah leadership.
Dok. Istimewa

Oleh Maria Wongsonagoro, PR Consultant, President Director of IPM Public Relations

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Syarat pertama agar panduan komunikasi internal/eksternal bisa efektif adalah leadership. Perusahaan/instansi memerlukan pemimpin dan jajaran direksi yang paham pentingnya public relations sebagai strategic management function. Memahami bahwa komunikasi adalah inti dari public relations (PR). Pemimpin harus mendukung sistem dan prosedur komunikasi yang strategis. Jika syarat ini tidak terpenuhi, maka komunikasi yang efektif akan sulit tercapai.


Syarat kedua adalah governance structure. Tata kelola, sistem, dan prosedur komunikasi dalam bentuk Pedoman Komunikasi. Baik pedoman untuk stakeholders eksternal, maupun internal. Syarat ketiga yaitu kompetensi. Perusahaan/instansi memerlukan tim komunikasi yang kompeten untuk melaksanakan sistem dan prosedur komunikasi. Prasyarat ketiga ini yang ingin saya bahas lebih mendalam.

Beberapa tokoh humas memberi masukan tentang kompetensi apa yang dicari bila hendak merekrut staf pemula. Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications Astra International mengatakan, merekrut staf pemula yang memiliki karakter sesuai dengan Astra Leadership Competencies. Selain itu, kompetensi minimum memahami ilmu dan ketrampilan corporate communication skills, serta minat pada bidang komunikasi.


Arif Mujahidin, Direktur Komunikasi Danone Indonesia, mengatakan, jika mencari tenaga pemula untuk timnya, syaratnya adalah mampu menulis, cakap komunikasi verbal, dan fast to learn. Selain itu, harus tahan banting karena mereka yang bertugas di corporate communications perlu kerja keras. Bila kandidat sudah pernah internship di beberapa perusahaan atau konsultan PR, hal ini akan menjadi nilai tambah.

Ani Natalia, Kepala Subdirektorat Humas Ditjen Pajak, merekrut calon tim yang mampu berkomunikasi verbal dan nonverbal dengan baik. Menguasai konsep stakeholders mapping. Menguasai komunikasi digital, serta memiliki skill menulis/fotografi/desain grafis/video/public speaking.


Dyah Rachmawati, Kabag Humas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menyampaikan, kompetensi dasar yang dicari adalah menulis, bahasa asing (Inggris), selanjutnya kemampuan desain grafis, dan mampu mengelola media sosial. Selebihnya, berbagai kompetensi dilatih sambil menjalani tugas.

 

Karakter dan Sikap
Bila masukan-masukan tersebut dirangkum, terlihat penguasaan ilmu dan keterampilan atau kompetensi dasar PR dan komunikasi, itu perlu. Hanya saja, yang lebih penting adalah karakter dan sikap (attitude). Memiliki interpersonal skills yang baik karena harus mampu berhubungan antar manusia. Bekerja dalam tim, serta bekerja keras (tahan banting). Ditambah lagi, kemampuan analitis dan berpikiran strategis serta nalar yang kuat. Above all, the passion has to be there.


Selain attitude, kompetensi dasar yang diperlukan adalah komunikasi verbal maupun non-verbal. Seorang PR akan sering berbicara di depan publik. Kemampuan public speaking merupakan nilai tambah dalam rekrutmen. Selanjutnya, kemampuan written communication atau menulis. PR diharapkan dapat menulis setiap saat untuk berbagai kebutuhan. Jangan lupa, kemampuan bilingual, bahasa Indonesia dan Inggris sangat perlu.

Kompetensi tambahan yang juga dicari saat ini adalah kemampuan penguasaan komunikasi digital. Kompetensi dimaksud antara lain, pemahaman pengelolaan media sosial, serta kemampuan di bidang fotografi, desain grafis, produksi video.

Bila semua kemampuan di atas dikuasai, maka para calon PR berpeluang sangat besar untuk direkrut, karena sudah battle-ready. Bila belum menguasai semua kemampuan, maka ikutilah program public relations training.

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI