Kendati bukan lulusan public relations (PR), bukan halangan bagi Hamzah Sanusi. Kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan menjadi motivasinya untuk terus belajar.
TANGERANG, PRINDONESIA.CO - “Awalnya syok,” kata Hamzah saat ditemui PR INDONESIA di sela workshop Anugerah Humas INDONESIA di Tangerang, Rabu (29/8/2019). Alasannya, menjadi humas adalah pengalaman baru baginya saat itu. “Ini adalah amanah yang harus saya jalani. Meski tidak banyak tahu, pastinya saya harus banyak belajar,” imbuhnya.
Hamzah memulai karier sebagai staf Badan Kepegawaian Daerah Pemkab Bone. Setelah tiga tahun, ia dimutasi ke staf bagian keuangan. Di sini, ia mengabdi selama 15 tahun. April 2018, ia mendapat tantangan baru sebagai Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bone.
Sudah hampir dua tahun, Hamzah menjadi nakhoda bagi seluruh aktivitas hubungan masyarakat, pelayanan informasi dokumentasi dan pelayanan protokoler. Mulai dari memenuhi permintaan rekan-rekan media hingga memastikan setiap kegiatan pimpinan terpublikasi dengan baik dan cepat.
Bagi ayah dari dua anak ini, humas adalah mata dan telinga pimpinan. Karena itu, ia tidak pernah mempersulit setiap orang yang membutuhkan informasi. “Salah satu perhatian utama saya ketika mendapat amanah ini adalah memastikan pelayanan informasi, salah satunya kepada media, agar berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya.
Sebagai bagian dari komitmennya tersebut, ia bersama tim membuat situs resmi dan membangun media center. Tujuannya, tak lain untuk mempermudah masyarakat dan rekan-rekan media untuk mendapatkan informasi.
Kedekatan Emosional
Kesungguhan itu membawa humas Setda Kabupaten Bone mendapatkan apresiasi Nominasi Website Terbaik Kategori Humas Kabupaten Kota Tahun 2019 se-Sulawesi Selatan. “Apa yang mereka minta, kami berikan. Begitulah cara saya membangun hubungan. Terutama, dengan rekan-rekan media,” ujarnya. Secara pribadi, pria kelahiran Makassar ini meyakini pertemanan yang tidak hanya berdasarkan hubungan pekerjaan akan melahirkan kedekatan emosional yang tulus.
Sementara untuk menghadapi tantangan era digital dan tuntutan terhadap fungsi serta peran humas, ia kerap mendorong timnya untuk senantiasa menggali kemampuan dan tidak cepat puas dengan kompetensi yang dimiliki saat ini. Seperti mantra yang kerap disampaikan founder Apple Steve Jobs: stay foolish, stay hungry.
Ia pun mengimbau agar timnya untuk tidak mudah putus asa ketika menemui kendala dan keterbatasan. Menurutnya, belajar bisa di mana dan dengan siapa saja. Jangan lantas lekas menyerah meski seluruh tim Humas dan Protokol Setda Kabupaten Bone tak ada yang berlatar pendidikan Ilmu Komunikasi atau PR. “Di era digital ini kita bisa belajar secara otodidak,” kata pria yang kerap mendukung timnya untuk mengikuti pelatihan PR.
Memiliki prinsip hidup berdamai dengan keadaan, membuat Hamzah tumbuh sebagai sosok yang santai dan positif. “Tak ada masalah yang tidak ada solusinya,” katanya.
Kesibukannya sebagai humas pun tak mengurangi perhatiannya terhadap keluarga. Pantang baginya membawa urusan pekerjaan ke rumah. “Rumah adalah istana dan surga. Jika di luar stres, rumahlah tempat untuk menenangkan,” simpulnya. (mai)