BATAM, PRINDONESIA.CO - Begitulah pemikiran utama yang terungkap pada hari pertama PR INDONESIA Outlook (PRIO) 2020 yang diselenggarakan di Batam, Selasa (10/12/2019). Mengusung tema The Power of Media Relations: Social Media Strategic for Public Relations Campaign Effectiveness, acara tersebut akan berlangsung hingga Kamis (12/12/2019), diikuti oleh 56 peserta yang berasal dari 22 korporasi, lima kementerian/lembaga, dan satu pemerintah daerah.

Founder dan CEO PR INDONESIA Asmono Wikan membuka PRIO dengan mengurai sejumlah tren PR tahun depan. Salah satunya soal data. "Kita semakin akrab dengan data dan menjadikannya bagaikan "teman" untuk dimanfaatkan membuat kampanye PR kapanpun dibutuhkan," ujarnya. Dengan kekayaan data yang dimiliki, setiap praktisi PR akan lebih leluasa mengkreasi pesan. Namun, ingat Asmono, pesan-pesan yang dikomunikasikan melalui media sosial mesti relevan dan menyentuh aspek humanity target audiens. 

"PR itu berkomunikasi dengan manusia bukan dengan robot. Oleh sebab itu buatlah kampanye PR yang menyentuh nilai-nilai kemanusiaan, agar mendapatkan engagement yang tinggi," tegasnya. 

Faiz Rahman, Kasubag Publikasi Humas Pemprov Jawa Barat (Jabar) mengamini pendapat Asmono. Tampil pertama di sesi panel narasumber, Faiz mengungkapkan pengalamannya mengelola media sosial Humas Jabar. "Meskipun followers kami sangat jauh dibanding milik pak Gubernur Ridwan Kamil, tapi bagi kami sudah tumbuh signifikan," ujarnya. 

Kini portofolio medsos Humas Jabar bertumpu pada platform Instagram (IG)  dengan 89,6K followers. Diikuti twitter dengan 44,5K followers dan pengikut Facebook mencapai 12,3K. "Karakter, konten, kolaborasi, dan konsistensi, menjadi strategi pengelolaan media sosial kami," beber Faiz. Dua narasumber lain turut mengisi sesi ini, yakni Ariana Soemanto, Kabag Humas Kementerian ESDM dan Singue Kilatmaka, Manager Strategy and Content Development Telkomsel. (asw)