Pelataran Kantor Wali Kota Tangerang sore kemarin, Kamis (5/12/2019), tampak ramai dipadati oleh ratusan peserta yang mengikuti arak-arakan Festival Budaya Nusantara III. Cerminan kerukunan dalam keberagaman begitu terasa.
TANGERANG, PRINDONESIA.CO – Inilah festival yang bertujuan untuk memopulerkan keberagaman budaya yang menjadi daya tarik Kota Tangerang. Melalui festival yang sudah berlangsung kali ketiga itu pula, wilayah yang berjuluk Kota Seribu Industri Sejuta Jasa tersebut berkesempatan memamerkan berbagai kesenian daerahnya.
Selama empat hari ke depan, dari tanggal 5 – 8 Desember 2019, mata publik akan dimanjakan dengan berbagai parade. Seperti hari itu, di kawasan Taman Elektrik, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, barisan Paskibra Kota Tangerang membuka arak-arakan diikuti penampilan dari Kang Nong Kota Tangerang.
Rangkaian pembuka makin makin meriah tatkala pertunjukan Barongsai, Reog Ponorogo, hingga deretan model menggunakan kostum ala Cilegon Ethnic Carnival. Tak berhenti sampai disitu, Almadad Raksasa dan Golok Ciomas asal Kota Serang pun unjuk kebolehan. Puncaknya, pengunjung ikut menari Sajojo asal Papua.
Beragam budaya mulai dari Tionghoa, Betawi, Sunda, hingga Jawa mewarnai parade ini. Keberagaman itu tentu saja menarik perhatian tak hanya masyarakat lokal, tapi juga luar Kota Tangerang. “Keberagaman inilah yang menjadi modal kekuatan kota kami,” kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.
Pernyataan Wali Kota Arief diamini oleh Kabag Humas dan Protokol Pemkot Tangerang Achmad Ricky Fauzan. Menurut pria yang dijumpai PR INDONESIA di sela-sela acara, festival ini mengandung pesan mendalam. “Festival ini bertujuan sebagai pengingat untuk warga lokal sekaligus memperkenalkan kepada dunia bahwa kota kita yang tercinta ini lahir dari budaya yang beragam. Tapi, masyarakatnya tetap hidup rukun dan harmonis,” ujarnya.
Istimewa
Festival Budaya Nusantara makin terasa istimewa karena tahun ini penyelenggaraannya berbarengan dengan Rapat Koordinasi Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Ditambah lagi, 25 kota yang terlibat dalam APEKSI ikut berpartisipasi dalam barisan parade memamerkan kekhasan budaya masing-masing.
Selain itu, parade ini juga dimeriahkan oleh peserta dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Belanda. Bahkan, peserta asal Belanda berkesempatan memamerkan kemampuannya melakukan seni bela diri pencak silat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Rina Hernaningsih menambahkan, festival tahun ini kian megah oleh penampilan tarian kolosal Singa Betina dari Benteng (Nyi Mas Melati). Tarian ini melibatkan hampir 170 penari serta pertunjukan video mapping. Lantunan musik yang mengiringi para penari pun dimainkan secara live.
Tak sempat hadir di pembukaan acara kemarin? Tak perlu khawatir, Festival Budaya Nusantara masih akan berlangsung hingga tiga hari ke depan, tepatnya Minggu, 8 Desember 2019. Manfaatkan waktu yang tersisa untuk menyaksikan berbagai keberagaman budaya dan perlombaan mulai dari Lomba Barongsai, Lenong, Tari Kreasi Nusantara, hingga Fotografi. Jangan pula lupa menjelajahi aneka ragam kuliner khas Kota Tangerang. Puncak acara akan ditutup oleh komedian Rina Nose dan Daus Mini.
Sampai bertemu di Kota Tangerang! (ais)