Menurut riset Jambeck tahun 2015, Indonesia berada di peringkat kedua penghasil sampah plastik ke laut di dunia. Tentu, hal ini menjadi isu yang serius. Isu inilah yang kemudian diangkat dalam Festival Ajisaka 2019.
YOGYAKARTA, PRINDONESIA.CO - Merujuk pada isu tersebut, festival tahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Komunikasi Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, itu menantang mahasiswa Ilmu Komunikasi dari berbagai universitas di Indonesia untuk berkompetisi mengomunikasikan isu sampah plastik melalui ide kreatif. Tahun ini, Festival Ajikasa berlangsung selama tiga hari dari tanggal 21 – 23 November 2019.
Dengan mengangkat tema “Abhipraya Darani: Meluak Plastik” atau harapan bumi dalam mengurangi plastik, diharapkan para insan kreatif mampu menyampaikan pesan kepada masyarakat luas untuk mengatasi isu sampah plastik.
Kompetisi ini mendapat sambutan positif. Tercatat ada 600 peserta yang merupakan mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi dari berbagai universitas di seluruh tanah air berpartisipasi di acara itu. Pada tahun ketujuh penyelenggaraannya, panitia membuat kategori ke dalam lima mata lomba utama. Uniknya, kelima mata lomba tersebut diberi nama dengan tokoh perwayangan Indonesia. Antara lain, Arjuna untuk periklanan, Nakula untuk jurnalistik, Kresna untuk film, Prahasta untuk hubungan masyarakat, dan Sadewa untuk penelitian komunikasi.
Menurut Dosen Departemen Komunikasi Fisipol UGM Lisa Lindawati, gelaran Festival Ajisaka merupakan ruang belajar, kompetisi, kolaborasi, dan tempat bertemunya insan kreatif yang strategis diikuti untuk mahasiswa Departemen Komunikasi UGM dan lainnya. “Ruang belajar di kelas belum cukup untuk memberikan pengalaman riil kepada mahasiswa. Apalagi perkembangan industri saat ini terbilang dinamis,” ujarnya ketika ditemui di Fisipol UGM, Yogyakarta, Jumat (25/10/2019).
Senada dengan Lisa, M. Hafidullah dari Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) sekaligus mitra Ajisaka memberi apreasiasi. “Banyak kompetisi sejenis digelar di Indonesia, tetapi hanya Festival Ajisaka yang setiap tahun selalu mengangkat isu menarik dalam ranah best-practice dan mampu menghadirkan ide-ide kreatif,” imbuhnya.
Selain kompetisi di bidang komunikasi, acara ini juga dirangkai dengan Seminar Kreatif Komunikasi bertema “Satu Bincang: Unmediated Networks”. Seminar diselenggarakan di Monumen Jogja Kembali. Puncak acara ditutup dengan penyerahan apresiasi. (rvh)