Mendorong masyarakat untuk memahami etika bertransportasi publik adalah kampanye yang terus menerus gencar dilakukan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Cara ini juga menjadi peluang bagi anak perusahaan KAI tersebut untuk membangun kedekatan dan interaksi dengan pengguna, masyarakat, bahkan calon pengguna.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Seperti aksi yang gencar dilakukan oleh pegawai milenial KCI selama dua pekan terakhir. Dalam kurun waktu tersebut mereka turun mengajar ke 30 sekolah. Terdiri dari 16 TK, 9 SD, 4 SMP, dan 1 SMA.
Menurut VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba, program ini akan terus berlanjut hingga sekolah memasuki masa libur natal dan tahun baru. Ia berharap melalui edukasi dan sosialisasi ini anak-anak dapat memahami konsep ketertiban dan kenyamanan bersama dalam menggunakan transportasi publik. Selain itu, tumbuh generasi yang mencintai dan menghargai transportasi publik, serta turut mendukung keselamatan, keamanan, dan kenyamanan antarsesama pengguna transportasi publik. Khususnya, kereta rel listrik (KRL). Bersamaan dengan itu pula, para milenial KCI memperkenalkan berbagai profesi di bidang perkeretaapian mulai dari masinis hinga petugas pelayanan.
Melalui rilis tertulis yang diterima meja redaksi, Kamis (28/11/2019), Anne mengatakan tujuan di balik langkah yang dilakukan KCI. Yakni, guna menurunkan angka vandalisme terhadap KRL. Dari catatannya, hingga November 2019 ini terdapat mencapai 54 kejadian. “Masih minimnya etika bertansportasi publik juga turut merugikan pengguna yang lain,” ujarnya. (mai)