Mendukung stakeholders agar semakin berdaya sama seperti menghidupkan industri.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Berdasarkan hasil penelitian The United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP), ada 340 ribu kewirausahaan sosial di tanah air. Mereka mampu menyumbang 1,9 persen Pendapatan Domestik Bruto (PDB) untuk perekonomian Indonesia. Selain kontribusinya relatif masih kecil, banyak dari pelaku kesulitan menjalankan usahanya secara berkelanjutan.
Selaras dengan misinya, DBS mengisiniasi DBS Social Enterprise (SE) Meet Up di Jakarta, Selasa (6/8/2019). Program yang mengangkat tema "Social Enterprise and Its Ecosystem" bertujuan untuk mengembangkan SE. Hal ini dikarenakan hingga saat ini belum ada lembaga khusus SE di Indonesia. DBS percaya dengan mendukung setiap pemangku kepentingan mereka sehingga makin berdaya dapat menghidupkan industri dan meningkatkan bisnis perusahaan.
Menurut Executive Director organisasi kewirausahaan raiSE Singapore Alfie Othman, untuk menjadi wirausaha sosial, kita harus terlebih dahulu mengetahui apa yang menjadi kebutuhan mendesak masyarakat. Dari situ, kita dapat membuat usaha sosial. “Masalah ke depannya bukan hanya tentang menghasilkan uang, namun tujuan perusahaan,” ujarnya.
Menurut Veronica Colondam dari Indonesia Social Enterprise Network (ISEN), ada dua jenis investasi sosial. Pertama, donasi. Kedua, bentuknya benar-benar investasi. Supaya tetap berkelanjutan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada investor, pelaku usaha sosial harus memikirkan bagaimana caranya uang dapat menghasilkan program dan program dapat menghasilkan uang kembali.
Selaku bank yang telah membina lebih dari 400 wirausahawan sosial di Indonesia, tentu DBS berharap wirausahawan dapat menjalankan perannya yang kedua. Untuk itu, mereka pun aktif melakukan mentoring dan volunteering kepada para pelaku usaha sosial yang bisnisnya baru berjalan kurang lebih 2 tahun. Serta, sudah memiliki cashflow. "DBS juga menyediakan booth camp selama enam bulan untuk para pelaku usaha sosial," kata Executive Director, Head of Marketing Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika.
Pada kesempatan itu, para peserta berkesempatan untuk bertemu langsung dengan pelaku usaha sosial yang sudah lebih dulu berkecimpung baik dari Singapura maupun Indonesia. Antara lain, founder School of Concept Mlint Lim, FindJobs Singapore SE Stanley Lim, dan CEO of The Bulkstore & Co. (rvh)