Terhitung tanggal 15 Juni 2019, Nurlaela Arief, atau karib disapa Lala, memutuskan untuk melepaskan jabatannya sebagai Head of Corporate Communications PT Bio Farma (Persero).
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Ya, perempuan yang sudah delapan tahun malang melintang di dunia public relations (PR) ini memilih pensiun dini. Kabar tersebut secara resmi ia sampaikan kepada rekan jurnalis yang tergabung dalam WhatsApp Grup Media Bio Farma, Kamis (14/6/2019).
Dalam pesannya, keputusan undur diri itu tak lain karena ia ingin mendedikasikan seluruh waktunya di dunia akademisi. Terhitung 17 Juni 2019, Lala resmi mengarungi perjalanan barunya di School of Business and Management Institut Teknologi Bandung (ITB). Selain itu, ia juga akan fokus mengembangkan Lembaga Riset dan Konsultan Komunikasi PT Inovasi Komunikasi Berkelanjutan (Inkube Research and Communication).
Lala memulai kariernya di Bio Farma tahun 1998. Satu tahun kemudian, ia diangkat sebagai Sekretaris Junior hingga menjadi Sekretaris Direktur Keuangan dan SDM.
Tahun 2011, masih di Bio Farma, perempuan kelahiran Bandung, itu memulai babak baru di dunia PR sebagai Head of PR Departement. Sejak itulah ia menemukan panggilan jiwa. Padahal tugasnya sebagai PR tak ringan. Hal ini dikarenakan industri kesehatan, khususnya vaksin, dikenal kompleks, highly regulated dan sensitif.
Ia mengejar ketertinggalannya dengan aktif belajar dan berorganisasi. Lala adalah peraih gelar Doktor Ilmu Komunikasi dari Universitas Padjadjaran. Insan PR INDONESIA tahun 2016 ini juga merupakan Ketua PERHUMAS BPC Bandung. Selama menjadi PR, ia telah menelurkan dua karya buku berjudul Corporate Communication hingga yang terbaru PR in the Era of Artificial Intelligence. "PR itu never ending learning," kata perempuan yang Mei lalu mendapat apresiasi sebagai 50 PR Pilihan PR INDONESIA. (ais/rtn)