Bencana banjir yang melanda masyarakat di Samarinda, Kalimantan Timur dan Konawe, Sulawesi Tenggara menggugah Indosat Ooredoo. Bersama PMI, mereka menyalurkan bantuan bagi para pengungsi.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Menyikapi dahsyatnya bencana banjir, Pemerintah Kota Samarinda menetapkan status tanggap darurat tanggal 8 Juni 2019. Hal serupa bahkan sudah lebih dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Tepatnya, 5 Juni 2019.
Banjir mengakibatkan ribuan warga baik di Kota Samarinda maupun Konawe harus tinggal di pengungsian. Mengetahui hal tersebut, Indosat Ooredoo melalui pilar CSR Community Development, berinisiatif menyalurkan bantuan.
Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi ini menerjunkan Mobil Klinik di Samarinda dan Konawe. Di Samarinda, Mobil Klinik tiba hari Senin (17/6/2019).
Keberadaannya bermanfaat untuk menunjang terlaksananya layanan kesehatan gratis, pemberian kebutuhan darurat bagi korban banjir, makanan tambahan, serta trauma healing bagi anak-anak. Bersamaan dengan itu, Indosat Ooredoo turut memberikan bantuan komunikasi berupa kartu perdana dan pulsa gratis untuk memudahkan para pengungsi berkabar dengan sanak saudara mereka. "Semoga bantuan yang kami berikan bagi para pengungsi dapat meringankan derita mereka dan mempercepat pemulihan,” ujar Group Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Turina Farouk.
Mobil Klinik memang menjadi andalan perusahaan yang sejak 2 Mei 2019 dipimpin oleh Ahmad Abdulaziz Al Neama sebagai Direktur Utama. Mereka pun terus berupaya memperluas jangkauan manfaatnya.
Hingga akhir 2018, Mobil Klinik Indosat Ooredoo telah menjangkau masyarakat kurang mampu di 1.950 lokasi yang tersebar di 14 provinsi. Sejak awal tahun lalu, mobil yang keberadannya merupakan impelementasi CSR perusahaan di bidang kesehatan (health) ini telah hadir di berbagai lokasi bencana alam. Antara lain, bencana di Pandeglang, Lampung Selatan, Sukabumi, Madiun, hingga Sentani , Jayapura. (rvh)