Hari ini di Jakarta, Jumat (17/5/2019), bertepatan dengan diluncurkannya edisi emas ke-50, PR INDONESIA menghadirkan 50 PR Pilihan PR INDONESIA. Acara ini sekaligus syukuran keempat tahun bagi majalah yang berslogan Beyond Reputation itu.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO – Siapa yang mengira, bentuk apresiasi yang dibalut sederhana di hall Gedung Dewan Pers mendapatkan antusiasme yang cukup tinggi dari para insan public relations (PR). Dengan caranya masing-masing, mereka berupaya hadir menembus jalanan ibu kota yang dikenal macet jelang waktu berbuka puasa, jadwal rapat yang tak berkesudahan, hingga undangan iftar di hari yang sama.
Seperti kata Denny Abidin, General Manager External Corporate Communications Telkomsel. Acara ini bukan apresiasi biasa. Ini adalah ajang silaturahim bagi para praktisi PR yang selama ini sulit bertemu dengan rekan seprofesi karena kerap disibukkan oleh agenda sehari-hari. “Saya bisa bertemu dengan banyak teman PR baru dari berbagai industri. Kami bisa saling bertukar informasi, mengetahui isu terkini, hingga peluang kolaborasi,” ujarnya.
Penelusuran Panjang
Bagi PR INDONESIA, langkah memilih 50 PR ini pada dasarnya bertujuan untuk mendorong industri PR di tanah air semakin bergairah dan berkembang. Apresiasi yang diberikan bertepatan dengan peluncuran edisi ke-50 ini juga diharapkan dapat menjadi stimulus untuk para praktisi yang berkecimpung di dalamnya agar dapat terus menghasilkan karya-karya yang cemerlang.
Pemilihan sebanyak 50 praksis public relations (PR) ini dilakukan oleh PR INDONESIA setelah melalui penelusuran panjang disertai wawancara mendalam. “Pilihan kami terhadap mereka cukup obyektif, bisa dipertanggungjawabkan serta memiliki alasan yang kuat,” ujar founder dan Chief Editor PR INDONESIA Asmono Wikan di hadapan para hadirin.
Sebagian dari mereka sudah cukup lama malang melintang di dunia praksis kepiaran. Selebihnya adalah pendatang baru yang memiliki potensi dan talenta bakal menjadi sosok PR berpengaruh di negeri ini. Yang pasti, masih kata Asmono, kesemuanya memiliki mazhab yang sama. Yakni, sama-sama berhasrat mendorong PR lebih strategis. Apalagi tantangan praktisi PR ke depan makin berat dan beragam.
Seperti yang dirasakan Yuyuk Andriati Ishak, Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK, satu dari 50 PR Pilihan PR INDONESIA. Menyoal pesatnya perkembangan digital, mereka berupaya mengikuti sembari tetap menjaga akurasi informasi kepada seluruh stakeholder.
Audrey Progastama Petriny, Group Head of Communication AirAsia, berpandangan serupa. Kondisi ini menyebabkan PR harus memiliki daya peka yang tinggi. Kemampuan ini makin sempurna dengan dilengkapi teknologi. AirAsia, misalnya, membangun command center di mana mereka dapat memonitor seluruh pembicaraan tentang perusahaan secara real-time.
Internal
Menariknya, baik Yuyuk maupun banyak praktisi PR lainnya sependapat bahwa tantangan PR sesungguhnya justru terletak pada upaya mereka mengelola komunikasi internal. Apalagi KPK memiliki unsur pegawai yang berbeda-beda dan banyaknya kebijakan baik dari tubuh institusi itu sendiri maupun pemerintah.
Nufransa Wira Sakti, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun berpikiran sama. Memiliki pegawai berjumlah 80 ribu orang, sulit bagi Kemenkeu mendorong seluruh pegawai menjadi PR yang selalu siap mewakili lembaga dalam hal memberikan informasi terkini dan valid. ”Tidak semua pegawai menganggap humas sebagai suatu pekerjaan bersama. Jalan keluarnya, kami mencoba memberi pelatihan untuk pejabat nonhumas,” katanya.
Sama halnya menurut Inadia Aristyavani, Regulator and PR Department Head Tugu Insurance. Tantangannya adalah membangun koalisi strategis manajemen dan koneksi internal. Salah satu caranya adalah mengelola buzzer organik dari kalangan internal. Merekalah endoser pertama yang menyebarkan berita positif mengenai lembaga/korporasi.
Abe, sapaan karib Denny Abidin, tak memungkiri saat ini pihaknya masih berupaya untuk meminimalisasi gap pemahaman dan kompetensi antara PR Telkomsel di kantor pusat dengan di kantor area. “Idealnya, PR di kantor area lebih terlatih karena mereka paling mengetahui dan dekat dengan permasalahan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Lain lagi tantangan yang di hadapi praktisi PR di daerah. Devo Khaddafi, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Sulawesi Selatan, melihat selain soal birokrasi dan digitalisasi, PR di daerah juga harus berhadapan dengan ego kesukuan. “Kami harus memainkan peran supaya semua ego sektoral itu hilang. Salah satunya, menyatukan mereka dalam satu wadah,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Elizabeth Goenawan Ananto, salah satu Guru PR INDONESIA yang merupakan founder EGA briefings, mengajak seluruh insan PR kembali ke kampus untuk mewarnai dunia akademisi Ilmu Komunikasi/PR di tanah air sekaligus menjadi role model bagi para mahasiswa sebagai penerus. (rtn)
Daftar 50 PR Pilihan PR INDONESIA
1. Abdul Haris Sahilin, Bankaltimtara
2. Ade Cahya, Pupuk Kujang
3. Adita Irawati, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi
4. Agung Laksamana, PERHUMAS
5. Ahmad Muhibbuddin, Astra Honda Motor
6. Ani Natalia, Direktorat Jenderal Pajak
7. Anjari Umarjianto, Perhumasri
8. Arif Mujahidin, Danone Indonesia
9. Arif Prabowo, Telkom
10. Arif Reza Fahlepi, Mandiri Tunas Finance
11. Audrey Progastama, AirAsia
12. Azis Zulficar, Pemprov Jabar
13. Boy Kelana, Astra International
14. Denny Abidin, Telkomsel
15. Devo Khaddafi, Pemprov Sulsel
16. Dhaneswari, PDSI
17. Dwimawan Heru, Jasa Marga
18. Dyah R. Sugiyanto, IPRAHUMAS
19. Eko Sulistyo, KSP
20. Elvera N. Makki, Citibank
21. Endra S. Atmawidjaja, KemenPUPR
22. Eva Chairunnisa, KAI
23. Faisol Sinin, BPD Sumsel Babel
24. Febriati Nadira, Adaro
25. Fiona, Pelindo I
26. Gilman Pradana, IDX
27. Hari Nugroho, Kalbe Farma
28. I Made Suprateka, PLN
29. Inadia, Tugu Insurance
30. Irvansyah Utoh Banja, BPJS Ketenagakerjaan
31. M Ihwan, Petrokimia Gresik
32. M Fikser, Pemkot Surabaya
33. M Idris, PDAM Makassar
34. Nia Sarinastiti, Accenture
35. Nila Marita, GOJEK
36. Nufransa Wira Sakti, Kemenkeu
37. Nurlaela, Bio Farma
38. Rahmi Sukma, Indonesia Power
39. Ryan B. Wurjantoro, SKK Migas
40. Sigit Wahono, Semen Indonesia
41. Sufintri Rahayu, Traveloka
42. Sutopo, BNPB
43. Tofan Mahdi, Astra Agro Lestari
44. Tri Wahyuni, XL Axiata
45. Wahyudi, Pupuk Kaltim
46. Widyawati, Kemenkes
47. Wijaya Laksana, Pupuk Indonesia
48. Yohanes, AirNav
49. Yunita, Pemkot Tangerang
50. Yuyuk Andriati, KPK