Upaya Telkomsel menyelaraskan pola komunikasi perusahaan dengan generasi millennials diwujudkan dalam proyek #BhayPlastik. Kampanye ini sukses menyedot lebih dari 36 ribu unggahan.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Fakta bahwa negeri ini adalah penyumbang sampah plastik yang dibuang ke laut kedua terbesar di dunia mendorong Telkomsel mengagas kampanye advokasi bernama #BhayPlastik. Seruan kepada masyarakat, khususnya generasi muda, agar bijak menggunakan plastik demi keberlangsungan makhluk hidup di masa depan.
Menariknya, perusahaan penyedia layanan dan solusi gaya hidup digital mobile kelas dunia itu memanfaatkan pendekatan digital melalui media sosial sebagai moda komunikasi untuk merangkul audiens dari kalangan millennials. Alasannya, tentu karena di sanalah gen Y berkumpul. Isu yang diangkat beragam mulai dari olahraga, permainan, seni dan budaya, pendidikan, sampai sosiologi.
Bernilai
Selain menjadi wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan nilai value) merek di mata pelanggan, terutama generasi muda. Hal itu dikarenakan generasi muda saat ini cenderung membeli value ketimbang produk. “Cara produk memengaruhi publik telah mengalami pergeseran. Generasi muda cenderung tertarik dengan brand apabila produk tersebut menawarkan sesuatu yang memiliki nilai,” kata Diko Julian Manager Brand Loop Telkomsel kepada dewan juri PR INDONESIA Awards (PRIA) 2019 di Jakarta,Selasa (5/3/2019).
Berbagai aktivasi untuk mengajak warganet turut beraksi menyukseskan gerakan ini dilakukan mulai dari pembuatan video edukasi tentang pemanfaatan sampah plastik, mengubah perilaku yang tadinya menggunakan plastik kresek menjadi tas saat belanja, hingga membawa botol minum saat berpergian. Untuk mendorong awareness, ia bersama tim melibatkan sederet figur publik sekaligus influencer seperti Sheryl Sheinafia, Ringgo Agus beserta istri, Sabai Dieter Morscheck. Alhasil tagar #BhayPlastik sempat menjadi trending topic nomor satu di jagat Twitter Indonesia.
Upaya ini diperkuat dengan memanfaatkan momentum hari besar seperti Hari Sampah dan Earth Hour. Sementara aktivasi below the line dilakukan dengan mengadakan roadshow di sebelas kota besar di tanah air. “Kita bekerja sama dengan komunitas setempat,” ujar Diko.
Gerakan membangun awareness dan melakukan perubahan itu juga sudah dilakukan di kalangan internal perusahaan. Lebih dari 4.000 karyawan Telkomsel mengikuti workshop tentang cara mendaur ulang sampah plastik, ajakan membawa botol minum sendiri, donasi sampah plastik, hingga perhelatan pasar daur ulang yang menggandeng komunitas peduli lingkungan. Program “Join the Movement #BhayPlastik” pun akhirnya mendapat apresiasi trofi Silver untuk subkategori Swasta di ajang PRIA 2019. (ais)