Meski mengaku masih memantapkan diri menguasai teknologi yang berkembang di era Revolusi Industri 4.0, Kemenkes tetap berupaya untuk selangkah lebih maju menyambut kehadiran era Society 5.0.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Berhubung era Society 5.0 di Indonesia masih dalam taraf diskusi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Widyawati yang ditemui PR INDONESIA di Jakarta, Kamis (21/2/2019), bersama timnya memilih untuk lebih fokus menyempurnakan penerapan teknologi yang berkembang di era Revolusi Industri 4.0. “Negara kita masih perlu untuk menyempurnakan, menstabilkan, melakukan pertukaran data yang saat ini sedang kita jalani, terutama di bidang transparansi informasi publik,” katanya. “Apabila sistem pendukungnya sudah terbentuk dengan baik dan kuat, masyarakat akan dengan mudah mengakses teknologi tersebut. Dengan cara itu, kita pun akan lebih nyaman menyongsong era 5.0,” imbuh perempuan yang karib disapa Wiwid itu.
Mereka juga masih terus memastikan seluruh insan Kemenkes tidak gagap teknologi, mampu beradaptasi dan memiliki kompetensi terhadap perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, penguatan di berbagai lini pun dilakukan seperti memaksimalkan penggunaan seluruh platform media, baik media mainstream seperti Siaran Radio Kesehatan (SRK), hingga media digital.
Berkolerasi
Meski begitu, pihaknya tak menafikan era 5.0. Kemenkes pun melakukan pendekatan dan terobosan yang mengarah ke era super pintar itu. Salah satunya, melalui aplikasi Sehatpedia. Wiwid mengatakan, aplikasi ini merupakan inisiatif Kemenkes untuk menjawab kebutuhan masyarakat di era digital dengan cara memberikan konsultasi sekaligus informasi seputar kesehatan secara kredibel di tengah banyaknya hoaks dan berita palsu.
Terobosan ini dilatarbelakangi oleh hasil survei MASTEL tahun 2017 yang menunjukkan isu kesehatan menduduki peringkat tiga teratas setelah SARA dan politik. Menariknya, kemudahan teknologi yang ditawarkan oleh aplikasi Sehatpedia juga merupakan bagian dari implementasi Society 5.0 dengan pendekatan lebih personal.
Menurut Wiwid, era Revolusi Industri 4.0 sebenarnya loncatan untuk menuju kesempurnaannya di era Society 5.0. “Korelasinya dengan keinginan kita untuk mengubah perilaku seseorang itu tercermin dari konten-konten yang kami buat dan sebarkan. Edukasinya tidak hanya berupa instruksi, tapi ajakan. Penyampaiannya relevan sesuai perkembangan zaman,” ujarnya.
Untuk membangun ambience dalam rangka mengubah perilaku, Kemenkes kerap menelurkan slogan kampanye hidup sehat yang akrab ditelinga masyarakat. Contoh, CERDIK yang merupakan akronim dari Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet seimbang, Istirahat cukup, serta Kelola stres.
“Walaupun masih dalam tahap pengenalan kepada masyarakat, saya memprediksi kehadiran era Society 5.0 ke depannya akan menjadi peluang besar bagi humas kesehatan untuk membangun citra instansi lebih humanis, solutif dan mampu mengubah pola hidup masyarakat ke arah yang lebih sehat,” tutupnya. (ais)