Ada yang menarik pada penghargaan PR INDONESIA Awards (PRIA) 2019 yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kali ini. Umumnya, para peraih trofi Platinum adalah pemenang baru. Mereka adalah Pertamina (BUMN), Petrokimia Gresik (Anak Usaha BUMN), Bank Kaltimtara (BUMD), Pemprov Jabar (Pemda), Universitas Indonesia (Lembaga). Sementara Kementerian Keuangan (Kementerian) dan Telkomsel (Korporasi Swasta) merupakan juara bertahan.
BANDUNG, PR INDONESIA.CO - Platinum adalah apresiasi tertinggi yang diberikan kepada kementerian/lembaga/BUMN/korporasi swasta/BUMN/anak usaha BUMN/BUMD yang telah menghimpun penghargaan terbanyak di hampir semua lini kategori PRIA 2019. Kemenangan mereka malam ini disaksikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta lebih dari 1.000 pasang mata praktisi PR se-tanah air dan para pemimpin mulai dari kepala daerah hingga CEO di Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019).
Apresiasi datang dari Gubernur Ridwan Kamil. Pria yang karib disapa Kang Emil ini tak memungkiri strategisnya peran PR. Apalagi di era digital seperti sekarang di mana hoaks dan berita palsu mudah menjadi viral. Di sisi lain, masyarakat Indonesia cenderung malas membaca dan menulis. “Kondisi inilah yang menyebabkan negeri ini mudah percaya hoaks dan berita bohong. Hobinya hanya baca judul, langsung emosi dan terprovokasi,” ujar mantan Walikota Bandung tersebut. “Itulah mengapa tantangan PR di hari ini dan masa depan bukan mencari informasi, tapi memilah informasi,” imbuhnya seraya berpesan agar praktisi PR selalu bergerak mengikuti dinamika zaman, tetap relevan, tidak berhenti berinovasi karena makin ke sini dunia makin digital.
Berkesan
Penyelenggaraan PRIA di tahun keempat ini meninggalkan kesan mendalam. Dibandingkan sebelumnya, penyebaran peserta dan kualitas peserta tahun ini baik dari sisi program maupun konten PR, semakin kreatif dan inovatif. Hal ini tercermin saat penjurian. Direktur Komunikasi Danone Indonesia, Arif Mujahidin, sosok baru yang duduk di jajaran dewan juri PRIA untuk kategori Program PR dan Departemen PR bahkan bersyukur dapat menjadi saksi semakin bergemanya keberadaan public relations (PR) di tanah air. Ia berharap bertemunya praktisi dan program PR dari lintas instansi/korporasi ini tak hanya berhenti sampai di ajang kompetisi. Lebih dari itu, bisa menjadi wadah untuk berkoalisi dan berkolaborasi. Sehingga, program yang selama ini sudah dilakukan dapat memberikan dampak yang lebih luas.
Founder dan Chief Editor PR INDONESIA Asmono Wikan yang juga didapuk sebagai salah satu dari 15 dewan juri melihat sejumlah peserta mampu memperkuat positioning kelembagaan PR sebagai organisasi yang strategis dan dipandang penting oleh manajemen. “Ini menggembirakan. Sebab kompetisi PRIA memang sedari awal bertujuan untuk mendorong tugas dan fungsi PR agar memiliki posisi yang lebih strategis di mata manajemen,” katanya.
Ariani Djalal, Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, sependapat. Ia melihat mulai adanya perubahan struktur humas di beberapa kementerian dan lembaga. “Sekarang mereka punya akses ke top level management. Bahkan, PR-nya mampu melakukan komunikasi dua arah,” katanya.
Namun, kualitas peserta kali ini pun disertai catatan. Juri Ariani, misalnya, melihat masih banyak PR yang belum fasih memanfaatkan teknologi yang berkembang di era Revolusi Industri 4.0 seperti big data dan artificial intelligence. Sementara juri kategori Brand Visual Identity dan Owned Media, Jonathan Krissantosa dari DM ID menyorot belum banyaknya perusahaan/lembaga yang mampu mengomunikasikan tampilan brand-nya dengan maksimal. Kondisi ini biasanya terjadi karena PR belum mengenali aset brand dan mengomunikasikannya ke publik secara konsisten.
Sementara Maria Wongsonagoro yang didapuk sebagai juri Panduan Tata Kelola Kehumasan, Panduan Pengelolaan Krisis, dan Brand Visual menilai peserta perlu meninjau kembali panduan komunikasi dan panduan komunikasi krisis sesuai best practice. “Harus ada mentor. Selanjutnya, panduan itu dapat menghasilkan roadmap dan dijadikan panduan baru untuk komunikasi dan komunikasi krisis,” ujar Chief of Training MISI.
Selamat kepada pemenang. Sampai jumpa di acara PRIA tahun depan!***
LEMBAR FAKTA
Tahun ini, PRIA membagi apresiasi ke dalam 19 kategori yang penilaiannya dilakukan dengan cara nonpresentasi dan presentasi. Penilaian nonpresentasi terdiri dari Kategori Media Cetak, E-Magazine, Website, Media Sosial, Aplikasi, Video Profil, Prakrisis, Krisis, Manual Tata Kelola Kehumasan, Annual Report, Sustainability Report, Brand Visual Identity. Sementara penilaian presentasi antara lain Sustainability Business, Community Based Development, Corporate PR, Marketing PR, Government PR, Departement PR, Digital PR.
Jumlah entri PRIA 2019 mencapai 476 entri, meningkat dibanding tahun lalu, 363 entri. Penjurian nonpresentasi dilakukan pada tanggal 22 dan 25 Februari 2019. Sementara penjurian presentasi 4 – 6 Maret 2019
Tercatat ada 15 juri yang dikerahkan. Mereka adalah Asmono Wikan, Magdalena Wenas, Arif Mujahidin, Ariani Djalal, Irwa R. Zarkasi (Juri Kategori Owned Media, Program PR dan Departemen PR); Maria Wongsonagoro (Juri kategori Panduan Tata Kelola Kehumasan, Panduan Pengelolaan Krisis, dan Brand Visual); Nico Wattimena (Juri Kategori Tata Kelola Kehumasan dan Manajemen Krisis; Salman Noersiwan Bachtiar (Juri Kategori Annual Report dan Sustainability Report); Ika Sastrosoebroto (Juri Kategori Owned Media dan Kanal Digital); Arbain Rambey (Juri Kategori Owned Media); Jonathan Krissantosa (Juri Kategori Owned Media, Kanal Digital, dan Brand Visual Identity); Titis Widyatmoko (Juri Kanal Digital); Maria Dian Nurani, Gunawan Alif, SAM August Himmawan (Juri kategori Sustainability Business, Community Based Development).
TENTANG PR INDONESIA
PR INDONESIA merupakan perusahaan yang menaungi Majalah PR INDONESIA, majalah bulanan yang mewartakan aktivitas, agenda, isu-isu strategis, pemikiran menonjol serta figur atau tokoh terkait dunia kehumasan (public relations/PR). PR INDONESIA juga mengadakan beragam aktivitas off-print seperti Public & Inhouse Training PR, Workshop Series, Sertifikasi PR, PR Meet Up, serta PR Conference dan Awards. Selain itu, PR INDONESIA turut mendorong regenerasi dan peningkatan kualitas PR melalui beberapa aktivitas seperti PR Rookie Star, ICON PR, INSAN PR INDONESIA, dan PR INDONESIA Fellowship Program.