Banjir hoaks dan berita palsu menginisiasi Devo untuk merapatkan barisan. Sejumlah terobosan pun dilakukan. Apa saja?
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Tak bisa disangkal, pesatnya perkembangan dunia digital dan kian beragamnya saluran komunikasi bisa menjadi pintu gerbang masuknya isu, hoaks, dan berita palsu. Untuk memperpendek waktu berkembangnya informasi yang dapat menimbulkan kekacauan dan keresahan masyarakat, dalam kurun setahun belakangan, Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulawesi Selatan melakukan dua terobosan sekaligus. Yakni, Forum Humas Sulsel dan Humas Reaksi Cepat.
Forum Humas Sulsel adalah jaringan kehumasan yang terelisasi berkat adanya sinergi lintas stakeholder mulai dari pemerintah, media, perguruan tinggi, hingga swasta. Keberadaannya bertujuan untuk menyamakan persepsi. Sehingga, informasi yang bertebaran di masyarakat dapat divalidasi dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Sejauh ini kerjasama kehumasan lintas stakeholder sudah berjalan baik dan hasilnya cukup menggembirakan,” kata Devo kepada PR INDONESIA melalui jawaban secara tertulis, Rabu (10/10/2018).
Nah, saat ini Biro Humas dan Protokol sedang fokus menggarap program Humas Reaksi Cepat (HRC). Ini adalah sistem yang akan menjawab semua kebutuhan informasi terkini dan terpercaya yang diajukan oleh masyarakat. Dalam realisasinya, program ini memerlukan keterlibatan aktif dari SKPD/OPD. “Masing-masing SKPD/OPD mendapat tugas membuat sistem untuk menjawab kebutuhan informasi yang valid dan update kepada masyarakat,” katanya. “Minimal ada klarifikasi dari mereka,” imbuh Devo. Harapannya, waktu merespons yang biasanya memakan waktu sehari bisa dipersingkat menjadi hitungan jam.
Menurutnya, merangkul SKPD/OPD bukan perkara mudah. Sebab, belum semua perangkat daerah mengerti tugas humas dan protokol. Namun, terobosan tadi harus dilakukan dan tidak bisa ditunda. Apalagi, humas adalah corong, mata, dan telinga bagi pimpinan, sekaligus jembataninformasi bagi pemerintah dan masyarakat.
Langkah ini juga bentuk kesungguhan Pemprov Sulsel menjawab tantangan zaman. Untuk itu, pemprov gencar mengadakan pelatihan, workshop, dan seminar agar humas mampu beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi. “Setidaknya mereka tidak gaptek,” ujarnya. Dalam setahun ini mereka tercatat sudah mengadakan dua kali rapat koordinasi (rakor) dan workshop Humas Expo. Mereka juga menggarap dengan serius situs dan akun resmi Pemprov Sulsel.
Ada yang menarik dari perjalanan karier Devo. Ia adalah satu-satunya Kabiro Humas dan Protokol yang mendampingi tiga gubernur dalam dua tahun terakhir. Mulai dari zaman Syahrul Yasin Limpo, Soni Sumarsono, terakhir Nurdin Abdullah. Selain itu, pria yang mengawali kariernya di Pemprov Sulsel sebagai kasubag Pengembangan Sumber Daya di Badan Penanaman Modal Daerah ini, pernah ditarik kembali menjadi kabiro Humas dan Protokol setelah 1,5 tahun posisi itu ia tinggalkan. “Kesempatan mendampingi tiga gubernur merupakan anugerah dan keberkahan luar biasa dari Allah swt. Saya bisa belajar langsung dari para pemimpin hebat Provinsi Sulsel,” katanya.
Pembenahan internal adalah langkah pertama yang dilakukan Devo saat menempati posisi kabiro Humas dan Protokol. Mulai dari kesiapan SDM, sarana dan prasarana, dan memastikan biro humas dan protokol mampu menghadirkan empati.
Tuntas
Harus siaga 24 jam mengawal arus informasi, membuat Devo harus pintarpintar membagi waktu dengan keluarga. Buat pria yang hobi bulutangkis ini, waktu luangnya, ya, waktu untuk keluarga. “Kalau anak saya sudah mengirim pesan via telepon yang kalimatnya berupa ajakan makan atau nonton bareng, itu berarti kode kalau mereka kangen sama bapaknya, he-he,” ujar ayah dari dua anak itu.
Dalam menjalani hidupnya, pria yang didapuk sebagai ketua PBSI Sulsel ini, berprinsip bekerja sepenuh hati dan menjalankan tuntas semua tugas yang menjadi tanggung jawabnya. “Kerja total itu menjadi penyeimbang antara kepuasan batin dengan kepuasan dunia kita. Sementara soal hasil, kita serahkan kepada yang Maha Kuasa,” kata Devo yang menjadikan hobinya bermain bulutangkis sebagai ajang silaturahim di luar organisasi birokrasi sekaligus melepas stres.
Kepada humas, ia berharap dapat berkontribusi mewujudkan Sulsel sebagai daerah yang maju, sejahtera dan bahagia. Humas juga diharapkan dapat mengejewantahkan slogan “IHumas”, akronim dari Inovatif, Humanis dan Profesional, menjadi nyata. (rtn)
Selengkapnya baca PR INDONESIA versi cetak dan SCOOP edisi 43/Oktober 2018. Hubungi Sekhudin: 0811-939-027, [email protected]