Bisnis Sosial Ungkap CSR yang Sesungguhnya
PRINDONESIA.CO | Senin, 04/02/2019 | 2.635
Bisnis Sosial Ungkap CSR yang Sesungguhnya
Bisnis sosial dapat memberikan dampak berkelanjutan untuk masyarakat
Rizka/PR Indonesia

JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Tahapan tersebut adalah donasi, filantropi, community development, dan CSR. Pengertiannya sebagai berikut :

  1. Donasi, hadiah yang diberikan, untuk tujuan yang baik dan / atau untuk tujuan amal
  2. Filantropi, sumbangan diberikan dalam berbagai bentuk, dari uang tunai, layanan, barang baru atau bekas (seperti pakaian, mainan, kendaraan), barang bantuan darurat atau kemanusiaan, atau yang berkaitan dengan kebutuhan perawatan medis (seperti darah); hadiah barang atau jasa amal (hadiah dalam bentuk barang). Kesukarelaan juga dianggap sebagai filantropi
  3. Community Development, proses pengembangan komunitas yang aktif dan berkelanjutan berdasarkan keadilan sosial dan saling menghormati. Ini adalah tentang menghilangkan hambatan yang mempengaruhi hidup mereka.
  4. Corporate Social Responsibility, komitmen bisnis yang berkelanjutan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi sambil meningkatkan kualitas kehidupan tenaga kerja dan keluarga mereka serta masyarakat pada umumnya.

Yang menjadi perhatian yaitu perbedaan mendasar antara CSR dan 3 tahap lainnya yaitu peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Tentu saja, CSR dilakukan secara berkelanjutan hingga tak hanya memberi dampak singkat seperti donasi dan filantropi. Pegiat CSR harus mampu mengubah pola pikir masyarakat atas isu-isu yang menimpa mereka. Dengan begitu, kontribusi dalam pengembangan masyarakat terlihat nyata hingga akhirnya berdampak pada triple bottom line yakni people (sosial), profit (ekonomi), dan planet (lingkungan).

Hal inilah yang menjadi tujuan utama komunitas HijraHeart. Komunitas yang termasuk kategori bisnis sosial muslimah ini tak hanya berkegiatan mengedukasi pengusaha muslimah, namun juga mengajak anggotanya menyisihkan rata-rata 15 persen keuntungan untuk komunitas yatim, dhuafa, dan pengungsi. “Kontribusi yang kami berikan adalah memberikan training kepada kalangan yatim, dhuafa, bahkan kami bekerjasama dengan sisterhood center kami untuk pengungsi muslim seperti Rohingya.” ujar Amalia Begum, PR Manager Hijrah Heart saat ditemui di acara peluncuran Zaheera Gallery, Tangerang Selatan (2/2/2019). Wanita keturunan Pakistan ini mengatakan bahwa lebih dari 20 pegiat bisnis sosial wanita telah bergabung di komunitas ini, termasuk pemilik Zaheera Gallery, Erra Kyra.

Didirikan tahun 2016, rata-rata anggota HijraHeart ini berbisnis di bidang fashion dan skin care. HijraHeart juga menyosialisasikan perihal donasi ini kepada konsumen, hingga konsumen merasa terlibat. “Tentunya selain halal, kami selalu mengimbau agar anggota memperhatikan dampak produknya bagi lingkungan.” ujarnya. Amalia juga mengajak masyarakat menggunakan produk lokal dan ramah lingkungan, misal penggunaan kertas bekas, pakaian dari perca, dan kosmetik yang aman. Dengan begitu, komunitas ini dapat memberi dampak besar yang berkelanjutan dan tentu saja berkah. (rvh)

BERITA TERKAIT
BACA JUGA
tentang penulis
komentar (0)
TERPOPULER

Event

CEO VIEW

Interview

Figure

BERITA TERKINI