Adakah korelasi antara aktivitas off-road, mancing, dengan humas? Bagi Wing, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Semarang, jawabannya jelas ada.
JAKARTA, PRINDONESIA.CO - Aktivitas memancing diyakini mampu melatih kesabaran, sementara kegiatan off-road berkontribusi membentuk karakternya menjadi manusia yang menyukai tantangan dan mudah beradaptasi. Persamaannya, keduanya sama-sama mengasah kemampuan mengendalikan emosi, daya analisis, dan kepekaan. “Saat off-road, ketika sedang mengarungi track yang sulit, kalau tidak pandai menjaga emosi, kita bisa jatuh. Saat memancing, kita lihat ombaknya, lalu teknik memancing yang mau digunakan,” ujar pria yang ditemui PR INDONESIA di ruang kerjanya di Semarang, Jumat (7/11/2018).
Maka, ketika sebulan lalu ia diminta Walikota Semarang Hendrar Prihadi untuk menjadi nakhoda di Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Semarang, pria yang genap berusia 51 tahun itu tak mengalami kesulitan berarti. Di bidang ini, ia bersama timnya mendapat amanat khusus dari sang pemimpin untuk mempublikasikan program dan kebijakan pemkot dengan cara yang tepat dan efektif sehingga dapat diterima dengan baik dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Dari pesan itu diharapkan tumbuh dukungan dan semangat kerelaan dari warga Kota Semarang untuk sama-sama membangun daerahnya.
Untuk itu, tim kreatif yang sudah ada selama ini kembali dievaluasi untuk kemudian dimaksimalkan fungsinya. Wing juga mengaktifkan fungsi-fungsi kehumasan di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan wilayah, serta membangun aplikasi yang dapat mempermudah tugas peliputan sehingga tidak tersentral di pusat. Upaya serupa juga akan dilakukan di bidang keprotokoleran. Tujuannya agar ia memiliki keleluasaan waktu untuk melakukan tugas strategis, tidak terjebak oleh aktivitas rutin.
Tugas lainnya adalah mendukung transformasi Kota Semarang menjadi Kota Perdagangan dan Jasa. Perlu kreativitas dan terobosan untuk menjawab tantangan ini. Terutama dalam mengolaborasikan agenda kehumasan melalui berbagai program dan event yang dapat meningkatkan daya tarik dan minat publik untuk berinvestasi di kota ini. Salah satunya dengan memboyong event tahunan, Jambore PR INDONESIA (JAMPIRO) #4, ke Semarang.
“Hadirnya banyak tamu, membuat roda perekonomian masyarakat ikut menggeliat. Pemahaman dan kecintaan peserta terhadap kota ini makin meningkat. Syukur-syukur kalau mereka berminat untuk berinvestasi,” imbuh pemilik gelar Magister Administrasi Publik Universitas Diponegoro yang selama delapan tahun menjabat sebagai Kabid Perizinan 3 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Semarang.
Mendarah Daging
Dunia otomotif begitu melekat di kehidupan Wing. Sejak SMP, ia sudah pandai merakit mesin motor balap, mengikuti jejak keluarganya. Naik ke tingkat SMA, ia mulai menyukai mobil balap. Makin ke sini makin menggila. Segala jenis balap mulai dari rally, sprint rally, slalom test, dijajalnya. Terakhir dan yang mendarah daging adalah off-road. Aktivitas berpetualang, membuka jalur, speed off-road, benar-benar telah membuatnya jatuh hati. Hingga adalah istilah, jika yang lain hobi nge-gym, maka Wing hobi nge-jeep.
Menurut Wing, hal ini tak lain dipengaruhi oleh topografi Semarang yang selalu menarik untuk dieksplorasi. Bagi para offroader, Semarang adalah surganya off-road. Berbagai jenis tracking tersedia di sini dari sekadar touring, fun off-road, sampai kategori adventure yang paling ekstrim. “Mereka bisa enjoy nge-track, tapi di dalam kota. Ketika selesai, tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk tiba ke pusat kota dan beristirahat,” ujar ketua Ketua Diponegoro American Jeep yang juga pengurus Indonesia Off-road Federation (IOF). Nah, wisata inilah yang sedang digalakkan Pemkot Semarang.
Kecintaannya terhadap dunia off-road sudah menulari istri dan kedua anaknya. “Kalau istri saya hanya mendampingi, tapi anak saya yang perempuan benar-benar offroader,” imbuhnya. Nah, bagi para pemula yang tertarik mengikuti jejak Wing, ia merekomendasikan fun off-road di Bukit Semarang Baru, wilayah Semarang bagian Barat. (rtn)