Eksistensi dan keberlangsungan sebuah organisasi korporasi atau bangsa tak hanya membutuhkan peran public relations (PR), tapi juga pemimpin yang ulung dalam berkomunikasi kepada audiens. Untuk mendorong hal tersebut, PR INDONESIA dengan bangga kembali mengadakan Jambore PR INDONESIA (JAMPIRO), ajang apresiasi bagi para praktisi PR dan pemimpin yang memiliki keunggulan dalam hal berkomunikasi.
SEMARANG, 9 NOVEMBER 2018 – Setidaknya, ada 95 penghargaan diberikan kepada para pemenang terpilih, malam ini di Sam Poo Kong, Semarang, Jumat (9/11/2018). Berbeda dari tahun sebelumnya, memasuki tahun keempat penyelenggaraannya, PR INDONESIA menggandeng Pemkot Semarang memboyong lebih dari 200 praktisi PR se-tanah air, lintas korporasi dan industri untuk berkumpul di kota lunpia, Semarang, selama tiga hari dari 7 November 2018.
Asmono Wikan, founder dan CEO PR INDONESIA, berpendapat sudah sepantasnya fungsi-fungsi komunikasi tidak hanya ada di dalam diri setiap praktisi PR, tapi sudah menjadi DNA yang tertanam di semua pelaku organisasi/korporasi, termasuk para pemimpinnya. “Bagaimanapun salah satu tugas yang melekat pada seorang pemimpin adalah menjadi komunikator. Sejarah mencatat, para pemimpin hebat adalah para komunikator ulung. Mereka bisa menyampaikan pesan secara jelas dan jernih kepada publik pada situasi yang terus berubah,”ujarnya.
Walikota Semarang Hendrar Prihadi, saat membuka acara bertema “Beyond Reputation” ini pun berpendapat sama. Ia bahkan mendorong PR INDONESIA untuk mengadakan pelatihan kehumasan bagi kepala dan wakil kepala daerah. “PR hari ini berada pada posisi yang sangat dibutuhkan, tidak hanya oleh perusahaan tapi juga sebuah wilayah yang dinamakan kota, bahkan provinsi,” katanya. Khusus kepada PR, ia berpesan, “Perankanlah dengan baik, lakukan dengan profesional agar keberadaan Anda makin besar dirasakan manfaatnya.”
Adapun apresiasi PR INDONESIA Best Communicator 2018 diberikan khusus kepada para pemimpin negara, wilayah, dan korporasi yang mampu menciptakan sentimen positif atas kepemimpinannya di mata masyarakat. Penilaian dilakukan bekerjasama dengan perusahaan intelijen media, Indonesia Indicators, berdasarkan penelusuran data yang dihimpun menggunakan mesin Intelligence Media Management (IMM) berbasis Artificial Intelligence secara real-time selama periode 1 Januari – 30 September 2018 dari 17 media cetak nasional yang kredibel. Antara lain Kompas, Bisnis Indonesia, Investor Daily, Koran Tempo, Majalah Tempo, Media Indonesia, The Jakarta Post, Rakyat Merdeka, Suara Pembaruan, Indo Pos, Jawa Pos, Koran Kontan, Info Bank, Koran Sindo, Sindo Weekly, Majalah SWA, Majalah Gatra, dan Republika. Selanjutnya, Penentuan pemenang didasarkan pada kuantitas ekspos peberitan dengan mempertimbangkan konten pemberitaan yang dianalisis secara manual oleh tim media analyst.
Beberapa di antaranya ada yang sudah dua kali berturut-turut memperoleh apresiasi yang sama. Mereka adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Elvyn G. Masassya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Walikota Tangerang Arief Wismansyah, Bupati Belitung Sahani Saleh. Namun, banyak pula diisi wajah-wajah pemimpin muda dan baru seperti CEO Bukalapak Achmad Zaky, CEO Traveloka Ferry Unardi, termasuk salah satunya sang tuan rumah, Walikota Semarang Hendrar Prihadi. (daftar pemenang terlampir)
Penjembatan
Sebagai bentuk komitmennya sebagai “The Bridge of PR Knowledge”, PR INDONESIA juga kembali memberikan penghargaan bagi praktisi PR untuk setiap jenjang usia sebagai wujud kadarisasi dan regenerasi. Di antaranya, Insan PR INDONESIA, PR INDONESIA Fellowship Program, ICON PR INDONESIA, dan PR INDONESIA Rookie Stars Competition. (Daftar Pemenang Terlampir)
Yang berbeda, kompetisi Insan PR INDONESIA tahun ini terasa jauh lebih menantang karena para peserta yang lulus seleksi diwajibkan untuk melakukan presentasi. Penjurian berlangsung ketat. Dari 22 praktisi PR yang presentasi di hadapan dewan juri yang terdiri dari PR INDONESIA Guru Magdalena Wenas, Ketua Asosiasi Perusahaan PR Indonesia (APPRI) Jojo S. Nugroho, dan Pemimpin Redaksi Majalah TEMPO Arif Zulkifli, hanya empat peserta yang dinyatakan layak mendapatkan trofi Gold. Mereka adalah Kementerian Keuangan RI Nufransa Wira Sakti, Direktorat Jenderal Pajak RI Ani Natalia Pinem, PT Bursa Efek Indonesia Gilman Pradana Nugraha, dan Pemerintah Kota Tangerang Mualim. “Kompetensi para peserta sebenarnya sudah di atas rata-rata dan bisa dikatakan siap sebagai seorang PR profesional. Tinggal sedikit lagi, mereka bisa survive,” kata juri Magdalena.