JAKARTA, PRINDONESIA.CO – PR INDONESIA Summit resmi dimulai di Jakarta, pagi ini, Kamis, 21 September 2023. Acara perdana yang diselenggarakan oleh PR INDONESIA ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian perayaan SEWINDU PR INDONESIA.

Sebelum memulai Plenary Session, Asmono Wikan, founder dan CEO PR INDONESIA, menyapa sekitar 100 praktisi PR yang datang dari lintas sektor. Di hadapan mereka, pria yang juga merupakan Anggota Dewan Pers ini menapaki kembali perjalanan PR INDONESIA.

Tanpa terasa, katanya, PR INDONESIA telah menemani praktisi PR selama delapan tahun berikut dengan dinamikanya. “Sungguh, rasanya baru kemarin kami mendirikan media bernama PR INDONESIA. Ternyata sudah delapan tahun lalu, tepatnya pada 17 Februari 2015 di Batam,” ujarnya seraya mengenang.

Menurutnya, delapan tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi sebuah media. Terutama bagi media komunitas yang hanya menyasar segmen komunikasi seperti PR INDONESIA. “Diperlukan perjuangan, konsistensi, persistensi, dan komitmen yang besar sampai kami berada pada titik ini,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengajak praktisi PR untuk bersikap optimis menduduki posisi strategis. Salah satunya dengan menggunakan pendekatan PR sesuai perkembangan zaman dan terukur. Dengan adanya forum pertemuan PR yang diselenggarakan secara khusus ini, ia berharap dapat menjadi wadah sekaligus menjawab kebutuhan tersebut. “Mari kita menikmati sesi konferensi ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Tiga Sesi

Plenary Session dibagi ke dalam tiga kelas. Sesi pertama diawali dengan tema “Unlocking Growth: Optimizing, Reputation, Sustainable”. Sesi ini menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah  Corporate Secretary Indonesia Financial Group (IFG) Oktarina Dwidya Oktarina Sistha,  President of IABC Indonesia Elvera N. Makki, serta founder and CEO PR INDONESIA Group Asmono Wikan. Masing-masing akan membawakan tema “Reputation Management and Branding”, “Sustainable Business Practices and Innovation”, dan  “Data Optimization and Business Growth”.

Sesi kedua mengusung tema “PR Next: Data Analytics, Ethical Consideration, Collaboration”. Di sesi ini hadir CEO Nexus Risk Mitigation & Strategic Communication Firsan Nova. Ia akan membawakan subtema “Ethical Practice of PR”. Lalu, Sufintri Rahayu, Director Corporate Affairs Nestlé Indonesia, membawa tema “Collaboration in the PR Ecosystem”. Serta, Creative Director DMID Mas Sulistiyo yang akan mempresentasikan soal “Technology and Innovation in PR”.

Sementara di akhir plenary session, PR INDONESIA menghadirkan para perempuan PR yang selama ini turut berkontribusi di dunia komunikasi. Pada sesi ketiga yang mengusung tema “Rise and Lead: Empowering Women for Success” tersebut hadir empat pembicara. Mereka adalah hief of People and Corporate Strategy DANA Indonesia Agustina Samara. Tina, begitu ia karib disapa, akan membawakan subtema “Designing the Women’s Future”.

Di sesi tersebut, Tina akan duduk berdampingan dengan Head of Group Strategic and Marketing Communications DBS Mona Monika, yang sore itu membawakan subtema “Women in Leadership & Equality”. Sementara Head of Brand and Communication Indonesia AirAsia Mila Lubis bakal membawakan subtema “The Next Generation of Kartini”. Dan, Direktur of Marketing & Communications ARTOTEL Group Yulia Maria meenyampaikan tema “Personal Development and Empowerment”.

Acara ini selanjutnya akan diikuti oleh SEWINDU NIGHT. Puncak acara yang menandakan delapan tahun PR INDONESIA mewarnai ekosistem PR ini makin terasa istimewa karena berlangsung bertepatan dengan peluncuran Majalah Edisi 100 PR INDONESIA.

Di dalamnya memuat tentang 100 Program PR Berpengaruh, 106 Perusahaan dan Instansi Berpengaruh di Bidang Komunikasi, 100 kutipan PR Berpengaruh, dan penghargaan khusus yang diberikan pertama kalinya oleh HUMAS INDONESIA, bagian dari PR INDONESIA Group, untuk para srikandi PR perempuan yang menginspirasi.  Hadirnya edisi yang digarap secara istimewa diharapkan dapat menjadi referensi sekaligus memberikan insight dan cerminan dari perkembangan aktivitas PR di tanah air. (jar/rtn)